Komite Tetap Majelis Nasional baru saja mengirim laporan kepada para deputi Majelis Nasional mengenai Resolusi Majelis Nasional tentang pemungutan suara mosi kepercayaan dan pemungutan suara untuk kepercayaan terhadap orang-orang yang menduduki jabatan yang dipilih dan disetujui oleh Majelis Nasional dan Dewan Rakyat.
Resolusi ini diharapkan menggantikan Resolusi 85 tahun 2014, yang mempersiapkan pemungutan suara pertengahan masa jabatan untuk jabatan yang dipilih dan disetujui oleh Majelis Nasional dan Dewan Rakyat pada akhir tahun ini.
Setelah melalui banyak putaran penerimaan dan revisi, dalam laporan terakhir, Komite Tetap Majelis Nasional mengusulkan sejumlah kasus yang tidak memerlukan mosi kepercayaan untuk meminta pendapat Majelis Nasional.
Secara khusus, tidak akan dilakukan pemungutan suara mosi tidak percaya bagi mereka yang sedang dalam cuti sakit karena sakit berat dengan konfirmasi dari fasilitas kesehatan dan tidak menjalankan tugas pekerjaan selama 6 bulan atau lebih berdasarkan keputusan badan atau perorangan yang berwenang, terhitung sejak dibukanya sidang pemungutan suara mosi tidak percaya.
Majelis Nasional akan mengadakan pemungutan suara kepercayaan terhadap posisi yang dipilih dan disetujui oleh Majelis Nasional pada sidang akhir tahun ini.
Selain itu, rancangan resolusi baru mengusulkan untuk tidak mengambil mosi kepercayaan bagi mereka yang telah mengumumkan masa pensiunnya, mengumumkan masa pensiunnya, atau diangkat atau dipilih pada tahun dilakukannya mosi kepercayaan.
Sebelumnya, Resolusi 85 hanya mengatur satu kasus tidak mengambil mosi tidak percaya: seseorang yang masa jabatannya terus-menerus dalam jabatan kurang dari 9 bulan, dihitung sejak tanggal pembukaan sidang yang menyelenggarakan mosi tidak percaya Majelis Nasional dan Dewan Rakyat.
Laporan Komite Tetap Majelis Nasional menyatakan bahwa, melalui ringkasan praktik pengambilan suara kepercayaan dan komentar dari banyak lembaga, mayoritas pendapat Komite Tetap Majelis Nasional sepakat bahwa perlu menambahkan ketentuan di atas ke dalam rancangan resolusi baru.
Berdasar dan menunjukkan kemanusiaan
Dalam laporan telaah Panitia Hukum Majelis Nasional mengenai materi muatan ini, lembaga telaah menyepakati ruang lingkup pokok perkara yang akan diajukan oleh Majelis Nasional dan Dewan Rakyat dengan mosi tidak percaya, mosi tidak percaya, dan perkara-perkara yang tidak diajukan mosi tidak percaya sebagaimana tercantum dalam rancangan.
Dengan demikian, lembaga pemeriksa berpendapat bahwa penambahan ketentuan mengenai tidak boleh mengambil mosi tidak percaya bagi orang yang sedang dalam cuti sakit karena sakit keras dengan surat keterangan dari fasilitas kesehatan dan tidak menjalankan tugas pekerjaan selama 6 bulan atau lebih berdasarkan keputusan instansi atau perorangan yang berwenang, adalah berdasarkan praktik, menunjukkan rasa kemanusiaan, dan sesuai dengan persyaratan pengambilan mosi tidak percaya pada Majelis Nasional dan Dewan Rakyat.
Di samping itu, badan ini mengusulkan perlunya ditegaskan secara tegas bahwa jangka waktu tidak beroperasinya adalah 6 bulan berturut-turut. atau lebih untuk memastikan kekencangan.
Selain itu, terkait dengan pokok-pokok mosi kepercayaan, Panitia Hukum Majelis Nasional meminta kepada badan perumus untuk menjelaskan lebih gamblang alasan mengapa dalam rancangan resolusi tersebut tidak dicantumkan sejumlah jabatan yang dipilih atau disetujui oleh Majelis Nasional atau Dewan Rakyat untuk menjadi pokok mosi kepercayaan, seperti hakim Mahkamah Agung Rakyat, anggota Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional, wakil ketua Dewan Rakyat, dan juri Pengadilan Rakyat.
Kepercayaan rendah lalu mengundurkan diri
Di samping pokok-pokok mosi kepercayaan, rancangan resolusi baru ini juga mengubah ketentuan-ketentuan mengenai akibat-akibat mosi kepercayaan dalam Resolusi 85 untuk melembagakan Peraturan 96 Politbiro mengenai mosi kepercayaan yang dikeluarkan Februari lalu.
Secara spesifik, rancangan peraturan tersebut menetapkan bahwa jika seseorang yang menjadi subjek mosi kepercayaan dinilai "rendah kepercayaannya" oleh lebih dari separuh hingga kurang dari dua pertiga jumlah total anggota Majelis Nasional atau Dewan Rakyat, ia harus mengundurkan diri. Jika ia tidak mengundurkan diri, badan atau orang yang berwenang untuk merekomendasikan orang tersebut untuk dipilih atau disetujui oleh Majelis Nasional atau Dewan Rakyat bertanggung jawab untuk mengajukan mosi kepercayaan kepada Majelis Nasional atau Dewan Rakyat pada sidang tersebut atau sidang berikutnya.
Apabila seseorang yang menjadi subjek mosi tidak percaya mendapat penilaian "tingkat kepercayaan rendah" oleh dua pertiga atau lebih dari jumlah seluruh anggota Majelis Nasional atau Dewan Rakyat, maka badan atau orang yang berwenang mengusulkan orang tersebut untuk dipilih atau disetujui oleh Majelis Nasional atau Dewan Rakyat, bertanggung jawab untuk mengajukan kepada Majelis Nasional atau Dewan Rakyat permohonan pemberhentiannya pada masa sidang yang bersangkutan atau masa sidang berikutnya.
Dalam pengajuan terakhir, Komite Tetap Majelis Nasional juga mencabut usulan bahwa orang-orang dengan tingkat kepercayaan rendah harus mengundurkan diri dalam waktu 10 hari seperti pada pengajuan sebelumnya.
Sesuai rencana, Majelis Nasional akan membahas rancangan resolusi tersebut pada sore hari tanggal 9 Juni pada sidang ke-5 yang sedang berlangsung dan mengesahkannya pada rapat tanggal 23 Juni.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)