
Jurnalis Nguyen Ngoc Toan - Pemimpin Redaksi Surat Kabar Thanh Nien - memberikan bunga kepada para tamu yang berpartisipasi dalam acara pertukaran tersebut.
Foto: Kemerdekaan
Acara peluncuran dan pertukaran buku Thanh Nien berlangsung pada pagi hari tanggal 10 Desember di Jalan Buku Kota Ho Chi Minh, dengan partisipasi para penulis, jurnalis, perwakilan unit penerbitan dan distribusi, serta sejumlah besar pembaca yang mencintai Surat Kabar Thanh Nien dan budaya membaca pada umumnya.
Dalam kerangka program tersebut, Bapak Le Hoang - Anggota Komite Tetap Asosiasi Penerbit Vietnam, Direktur Perusahaan Buku Ho Chi Minh City Book Street Limited; penulis Nguyen Nhat Anh dan Ibu Luong Thuy Linh melakukan percakapan dan pertukaran untuk berbagi perspektif tentang penyebaran budaya membaca.
Mengomentari peluncuran Rak Buku Remaja baru-baru ini, Bapak Le Hoang menyampaikan bahwa rak buku tersebut telah memenuhi lebih dari 50% harapannya. Menurut Direktur Perusahaan Ho Chi Minh City Book Street Limited, ini adalah model unik dan menarik yang diterapkan oleh Surat Kabar Thanh Nien dalam arus umum dunia buku.
"Publikasi-publikasi ini dipilih melalui kompetisi, wawancara, dan laporan dari Surat Kabar Thanh Nien, sehingga menciptakan keragaman penulis dan kekayaan konten. Peristiwa terkini, kehidupan, ekonomi , dan isu-isu sosial disajikan secara gamblang dalam buku-buku tersebut, dari berbagai perspektif. Hanya dalam satu buku, pembaca dapat mengakses banyak isu dan sudut pandang yang berbeda. Saya berharap koleksi buku ini akan terus berkembang," ungkapnya.

Rak Buku Remaja memperkenalkan 5 buku, termasuk: Melanjutkan Hidup Bersama Anak Anda; Kota yang Kucintai; Aspirasi Vietnam; Kumpulan Cerpen Unggulan dari Surat Kabar Thanh Nien; Hidup Indah - Keajaiban Kasih Sayang.
Foto: Kemerdekaan
Untuk menyebarluaskan budaya membaca secara lebih luas.
Direktur Ho Chi Minh City Book Street Company Limited percaya bahwa era digital menghadirkan tantangan bagi budaya membaca, tetapi bukan akar penyebabnya. Bahkan, sebelum ledakan penggunaan ponsel pintar dan media sosial, tingkat membaca di kalangan masyarakat Vietnam sudah rendah. Menurut Bapak Le Hoang, kunci budaya membaca adalah membentuk kebiasaan. Setelah kebiasaan ini terbentuk, dampak teknologi atau era digital tidak akan lagi menjadi penghalang.
Bapak Le Hoang percaya bahwa membaca adalah tindakan pribadi, yang berasal dari tujuan, kebiasaan, dan metode membaca masing-masing individu. "Pada tingkat pribadi, budaya membaca terdiri dari tiga elemen inti. Pertama adalah kebiasaan membaca, yang dianggap sebagai faktor terpenting. Kedua adalah membaca dengan tujuan dan semangat. Ketika orang membaca untuk belajar, untuk mengembangkan diri, dan menyadari nilai dan manfaat sebenarnya dari buku, mereka secara bertahap akan mengembangkan kecintaan, inspirasi, dan motivasi untuk membaca. Ketiga adalah membaca secara efektif, artinya pembaca harus memiliki keterampilan membaca, tahu cara mencatat, mensistematiskan informasi, dan mengambil pelajaran, nilai, dan pengetahuan dari halaman-halaman tersebut," ujarnya.

Direktur Ho Chi Minh City Book Street Company Limited, Le Hoang: "Kita membutuhkan upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menyebarkan budaya membaca."
Foto: Kemerdekaan
Dalam membahas solusi untuk menyebarkan budaya membaca di masyarakat, Bapak Le Hoang menekankan perlunya upaya bersama dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurutnya, membentuk kebiasaan membaca pada anak-anak harus dimulai sejak dini, sejak mereka mulai bersekolah, dengan peran penting sebagai pembimbing dari orang tua dan guru. "Jika kita tidak membentuk kebiasaan membaca sejak usia muda, dan hanya mendorong membaca ketika anak-anak berusia 14-15 tahun, akan sangat sulit," katanya.
Dari situ, Bapak Le Hoang mengajukan dua usulan: Kementerian Pendidikan dan Pelatihan harus menetapkan sesi membaca dalam kurikulum utama, dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata harus mempertimbangkan untuk memasukkan pembangunan perpustakaan keluarga sebagai kriteria untuk membangun keluarga yang berbudaya.
Selain itu, Bapak Le Hoang juga memberikan saran untuk membuat buku lebih mudah diakses oleh siswa. Beliau menyarankan agar format penerbitan direformasi, tidak hanya terbatas pada buku fisik tetapi juga mengembangkan buku elektronik dan buku audio untuk memudahkan akses pembaca kapan saja dan di mana saja. Lebih lanjut, promosi, komunikasi, dan pengenalan buku-buku baru, serta ulasan buku dan kegiatan pengalaman, harus diperkuat untuk menarik dan menyebarkan budaya membaca di masyarakat.
Sumber: https://thanhnien.vn/de-xuat-xay-dung-tu-sach-gia-dinh-vao-tieu-chi-danh-hieu-gia-dinh-van-hoa-18525121014013828.htm










Komentar (0)