Skala gaji saat ini
Berdasarkan Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil, suatu jabatan adalah pekerjaan yang terkait dengan gelar, posisi, struktur, dan pangkat pegawai negeri sipil untuk menentukan penempatan dan pengelolaan pegawai negeri sipil di suatu instansi, organisasi, atau unit.
Selain itu, Undang-Undang tentang Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa jabatan pegawai negeri sipil adalah pekerjaan atau tugas yang terkait dengan gelar profesional atau posisi manajerial yang sesuai, yang menjadi dasar penentuan jumlah pegawai dan struktur pegawai negeri sipil untuk perekrutan, penempatan, dan manajemen dalam unit pelayanan publik.
Berdasarkan Surat Edaran 10/2023/TT-BNV, gaji pegawai negeri sipil, pegawai negeri, dan anggota angkatan bersenjata dihitung menggunakan rumus: Gaji = Gaji pokok x Koefisien gaji.
Gaji pokok saat ini berdasarkan Keputusan Pemerintah Nomor 24/2023/ND-CP adalah 1,8 juta VND/bulan.
Saat ini, sesuai dengan Pasal 3 Keputusan Presiden Nomor 204/2004/ND-CP, gaji dan tunjangan untuk posisi kepemimpinan ditentukan berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
Pejabat, pegawai negeri sipil, dan karyawan publik yang diangkat ke pangkat pegawai negeri sipil atau karyawan publik tertentu atau gelar profesional/teknis tertentu akan menerima gaji yang ditentukan sesuai dengan pangkat atau gelar tersebut.
Pejabat yang memegang jabatan terpilih yang tunduk pada klasifikasi gaji profesional dan teknis serta menerima tunjangan kepemimpinan, gajinya akan diklasifikasikan sesuai dengan tingkatan dan level pegawai negeri sipil administratif, dan akan menerima tunjangan kepemimpinan yang sesuai dengan jabatan terpilih yang saat ini mereka pegang.
Pejabat, pegawai negeri sipil, dan karyawan publik yang memegang posisi kepemimpinan, gaji atau tunjangan mereka akan ditentukan sesuai dengan posisi kepemimpinan tersebut.
Dengan demikian, saat ini, manajemen dan kepemimpinan di banyak instansi dibayar sesuai dengan skala dan tingkatan gaji pegawai negeri sipil administrasi, dan juga menerima tunjangan posisi kepemimpinan tambahan.
Pada prinsipnya, pembayaran gaji harus dikaitkan dengan kinerja pejabat, pegawai negeri sipil, dan pegawai publik, serta dengan sumber pembayaran gaji (dari anggaran negara atau dukungan, dan dari sumber pendapatan lain sebagaimana diatur dalam undang-undang yang digunakan untuk pembayaran gaji) dari instansi atau unit tersebut.
Lima skala gaji yang saat ini diterapkan meliputi: 1. Skala gaji untuk pakar senior; 2. Skala gaji untuk profesional dan pegawai negeri sipil di instansi pemerintah (termasuk pejabat terpilih yang gajinya diklasifikasikan menurut tingkatan pegawai negeri sipil administratif dan menerima tunjangan kepemimpinan, serta pegawai negeri sipil di kecamatan, distrik, dan kota); 3. Skala gaji untuk profesional dan karyawan di perusahaan milik negara; 4. Skala gaji untuk staf pendukung dan layanan di instansi pemerintah dan perusahaan milik negara; 5. Skala gaji untuk pejabat penuh waktu di kecamatan, distrik, dan kota.
Skala gaji berdasarkan posisi pekerjaan berlaku mulai 1 Juli.
Berdasarkan Resolusi 27 Tahun 2018 dari Komite Sentral dan Resolusi 104 Tahun 2023 dari Majelis Nasional , struktur gaji baru untuk pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil ketika menerapkan reformasi gaji dihitung sebagai berikut:
Gaji = Gaji pokok (70% dari total dana gaji) + Tunjangan (30% dari total dana gaji). Selain itu, ada bonus tambahan.
Negara akan menetapkan skala gaji baru berdasarkan posisi pekerjaan, jabatan, dan peran kepemimpinan, dengan menentukan jumlah uang. Sistem gaji baru berdasarkan posisi pekerjaan, jabatan, dan peran kepemimpinan akan dikeluarkan untuk menggantikan sistem yang berlaku saat ini. Gaji baru akan dikembangkan dan diterapkan dengan prinsip untuk memastikan bahwa gaji tersebut tidak lebih rendah dari gaji yang berlaku saat ini.
Dua skala gaji baru berdasarkan posisi pekerjaan tersebut mencakup skala gaji berbasis posisi yang berlaku untuk pejabat, pegawai negeri sipil, dan pegawai publik yang memegang posisi kepemimpinan; dan skala gaji profesional dan teknis berdasarkan pangkat pegawai negeri sipil dan gelar profesional yang berlaku untuk semua pegawai negeri sipil dan pegawai publik yang tidak memegang posisi kepemimpinan.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa reformasi gaji mulai 1 Juli akan menciptakan dua skala gaji baru berdasarkan posisi pekerjaan, jabatan, dan peran kepemimpinan, menggantikan sistem lima skala gaji yang berlaku saat ini untuk pegawai negeri sipil dan pegawai negeri.
Skala gaji ini didasarkan pada angka-angka spesifik, bukan pada gaji pokok dan koefisien gaji, dan tidak lagi didasarkan pada sistem yang seragam seperti sebelumnya.
Membayar gaji berdasarkan jabatan berarti menentukan gaji spesifik untuk setiap individu berdasarkan jabatan, posisi, dan struktur organisasi mereka di dalam layanan sipil.
Sumber






Komentar (0)