Menurut Kantor Berita Xinhua, Forum Indonesia-Afrika (IAF) kedua yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia secara resmi dibuka pada tanggal 2 September di Bali, pulau resor terkenal di Indonesia.
Presiden Indonesia Joko Widodo pada pembukaan Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali. (Sumber: Kementerian Luar Negeri Indonesia) |
Forum yang berlangsung pada 1-3 September ini mempertemukan lebih dari 1.400 delegasi, termasuk tujuh kepala negara dari Asia dan Afrika, beserta para menteri, pengusaha, dan akademisi dari berbagai negara. Delegasi Vietnam dipimpin oleh Wakil Menteri Perencanaan dan Investasi, Tran Quoc Phuong.
Bertema “Semangat Bandung untuk Agenda Afrika 2063”, forum ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara Indonesia dan negara-negara Afrika di bidang-bidang utama energi, ketahanan pangan, kesehatan, dan mineral.
Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Indonesia Joko Widodo menguraikan empat poin kunci dalam menghadapi tantangan yang dihadapi masyarakat internasional. Beliau menekankan pentingnya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dalam pembangunan global, kontribusi Indonesia bagi negara-negara berkembang, kemitraan Indonesia-Afrika, dan pembaruan solidaritas global.
Dalam sambutan pembukaannya di Forum tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas dengan negara-negara di kawasan Afrika. Beliau menekankan bahwa Forum ini bertujuan untuk menciptakan perubahan positif di dunia yang penuh tantangan, termasuk tantangan terkait resesi ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Konteks global saat ini, yang diwarnai ketegangan geopolitik, telah menelan banyak korban jiwa, mengganggu rantai pasokan global, dan paling berdampak pada negara-negara berkembang.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pada kenyataannya, dengan sisa waktu 6 tahun, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pada tahun 2030 baru tercapai sebesar 17%. Oleh karena itu, diperlukan arah dan visi baru, strategi baru, dan langkah-langkah taktis baru untuk mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan inklusif bagi negara-negara berkembang. Bapak Joko Widodo meyakini bahwa dengan menjadi tuan rumah IAF ke-2 dan HLF MSP, Indonesia dan negara-negara Afrika dapat bekerja sama untuk memprioritaskan pembangunan global secara komprehensif dan berkelanjutan.
Selama dua hari kerja (2 dan 3 September), forum-forum tersebut akan menyelenggarakan pertemuan dan diskusi di semua tingkatan dengan topik-topik yang berfokus pada sejumlah kerja sama prioritas, termasuk transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, dalam kerangka forum-forum ini, juga akan diselenggarakan kegiatan jejaring bisnis, diskusi kelompok, dan acara sampingan, termasuk Forum Parlemen Indonesia-Afrika (IAPF) pada tanggal 1 dan 20 September, serta acara-acara paralel dan sampingan.
Kepolisian dan TNI telah mengerahkan 13.000 personel guna menjamin keamanan rangkaian acara tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/dien-dan-indonesia-chau-phi-lan-thu-2-khai-mac-tai-bali-284801.html
Komentar (0)