Akhir-akhir ini, situasi sejumlah lembaga, unit, dan daerah di provinsi Dong Nai yang menyalahgunakan persyaratan bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk menyerahkan salinan resmi dari dokumen asli saat melaksanakan prosedur administratif cukup umum terjadi, sehingga menimbulkan masalah yang tidak perlu dan menambah biaya sosial.
Menghadapi situasi di atas, pada tanggal 1 Agustus, Departemen Kehakiman provinsi Dong Nai memberikan nasihat kepada Komite Rakyat Provinsi untuk menandatangani dan menerbitkan Surat Pemberitahuan Resmi yang meminta Departemen, cabang, sektor; Komite Rakyat komune, bangsal dan organisasi notaris di provinsi tersebut untuk mematuhi secara ketat ketentuan Keputusan 23/2015/ND-CP tertanggal 16 Februari 2015 dari Pemerintah dan dokumen hukum terkait.
Orang datang untuk melakukan prosedur administratif (foto ilustrasi)
Secara khusus, menerima salinan yang tidak disertifikasi dengan dokumen asli untuk perbandingan saat memproses dokumen; memprioritaskan eksploitasi dan penggunaan data elektronik yang tersedia di basis data bersama provinsi untuk mengurangi kebutuhan penyediaan dokumen bagi masyarakat dan bisnis.
Di samping itu, memperkuat sosialisasi dan pelatihan bagi kader dan PNS tentang peraturan perundang-undangan terkait dengan notaris dan sertifikasi; menyelenggarakan pengawasan dan menindak tegas kasus-kasus permintaan salinan resmi secara sewenang-wenang yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.
Departemen Kehakiman menilai bahwa perbaikan ini tidak hanya berkontribusi dalam menciptakan kemudahan bagi masyarakat dan bisnis tetapi juga dengan jelas menunjukkan tekad industri untuk mempromosikan reformasi administrasi, membangun administrasi yang profesional dan transparan, serta melayani kebutuhan sah masyarakat dengan lebih baik.
Menurut Departemen Kehakiman provinsi Dong Nai, saat ini semua jenis salinan kertas dan dokumen telah didigitalkan dan disimpan dalam basis data elektronik provinsi.
Kenyataan bahwa banyak lembaga dan unit masih mengharuskan masyarakat dan badan usaha untuk menyerahkan salinan resmi, bahkan dalam kasus yang tidak diwajibkan oleh undang-undang, bertentangan dengan semangat reformasi administrasi, yang menciptakan prosedur, waktu dan biaya tambahan bagi masyarakat dan badan usaha.
Salah satu alasan utama yang dikemukakan adalah bahwa beberapa pejabat dan pegawai negeri sipil masih takut akan tanggung jawab dan kurang inisiatif dalam membandingkan salinan dengan dokumen asli. Sebaliknya, mereka memilih solusi "aman" dengan memaksa orang untuk melakukan sertifikasi sebelum menyerahkan dokumen.
Sumber: https://nld.com.vn/dong-nai-chan-chinh-viec-lam-dung-yeu-cau-nop-ban-sao-chung-thuc-khi-giai-quyet-thu-tuc-hanh-chinh-196250801143401264.htm
Komentar (0)