
Para analis memperkirakan ringgit dapat melampaui 4,10 per dolar, level tertinggi sejak Mei 2021, karena bank sentral mempertahankan suku bunga tetap dan ekonomi terus tumbuh. Investor asing telah membeli hampir $4 miliar obligasi Malaysia hingga tahun 2025, yang membantu memperkuat mata uang tersebut, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Perekonomian Malaysia yang berbasis ekspor diuntungkan oleh pemulihan permintaan global, dengan pertumbuhan yang melampaui ekspektasi pada kuartal ketiga tahun 2025. Sentimen investor membaik setelah hubungan dagang antara AS dan Tiongkok – dua pasar ekspor terbesar Malaysia – menunjukkan tanda-tanda mereda, yang mendorong aliran modal asing kembali ke pasar domestik.
Para ahli strategi Maybank yang dipimpin oleh Saktiandi Supaat mengatakan sentimen terhadap ringgit tetap positif, setelah mencatat kenaikan 8% sejak awal tahun. Mereka mengatakan reli telah terkonsolidasi dan masih terdapat "sejumlah besar uang tunai yang dapat dikonversi", termasuk simpanan valuta asing perusahaan dalam jumlah besar.
Namun, indikator teknis menunjukkan reli ringgit bisa mereda dalam jangka pendek. Para ahli strategi memperkirakan mata uang tersebut bisa melemah sementara hingga $4,18 pada akhir tahun, sebelum melanjutkan tren kenaikannya pada tahun 2026.
Bank sentral Malaysia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap awal bulan ini, menunjukkan keyakinannya terhadap kekuatan ekonomi meskipun ada tarif AS.
Sumber: https://baotintuc.vn/thi-truong-tien-te/dong-ringgit-cua-malaysia-tien-sat-muc-cao-nhat-trong-4-nam-20251113145705291.htm






Komentar (0)