Baru-baru ini, situs survei Quality of Higher Education (QILT) di Australia telah merilis Laporan Ketenagakerjaan Lulusan 2024 (GOS) untuk mahasiswa internasional. QILT adalah program yang didanai oleh Pemerintah Australia, yang melakukan survei nasional untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, mulai dari pengalaman belajar hingga pekerjaan setelah lulus. Laporan ini didasarkan pada survei daring terhadap 30.491 mahasiswa internasional, yang sekitar 1.250 di antaranya adalah mahasiswa Vietnam.

Mahasiswa Vietnam yang belajar di Australia (Foto: QT).
Menurut GOS 2024, hanya 51,6% lulusan universitas Vietnam di Australia yang memiliki pekerjaan penuh waktu, turun 7,3% dibandingkan tahun 2023 (58,9%). Pada jenjang pascasarjana (magister, doktor), tingkat pekerjaan mahasiswa internasional Vietnam adalah 63,4%, lebih rendah dari 68,2% pada tahun sebelumnya. Pada kelompok pascasarjana berorientasi penelitian, tingkat ini sedikit menurun sebesar 0,2%.
Dari segi pendapatan bulanan, mahasiswa S1 Vietnam memiliki gaji rata-rata 63.700 AUD, lebih rendah daripada mahasiswa internasional (68.000 AUD) dan mahasiswa lokal (75.000 AUD). Di jenjang pascasarjana, mahasiswa Vietnam menerima rata-rata 71.300 AUD, sementara mahasiswa internasional menerima 70.000 AUD dan mahasiswa lokal menerima 100.000 AUD. Di jenjang pascasarjana riset, mahasiswa Vietnam menerima gaji 97.800 AUD, lebih tinggi daripada rata-rata internasional (95.600 AUD) tetapi masih lebih rendah daripada mahasiswa lokal (104.400 AUD).
Secara umum, mahasiswa internasional di Australia memiliki tingkat pekerjaan penuh waktu yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa domestik, perbedaan ini paling terlihat pada jenjang sarjana dan pascasarjana. Pendapatan mereka juga seringkali lebih rendah daripada mahasiswa domestik di semua jenjang. Negara-negara dengan jumlah mahasiswa internasional terbesar di Australia antara lain Tiongkok, India, dan Nepal. Bidang studi yang populer bagi mahasiswa internasional antara lain Bisnis - Manajemen, Teknologi Informasi dan Sistem Informasi, Teknik, Sains - Matematika...
Alasan lain mengapa mahasiswa internasional kesulitan mencari pekerjaan dan berpenghasilan rendah adalah kecenderungan untuk melanjutkan studi penuh waktu setelah lulus. Angka ini hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan mahasiswa domestik. Lebih dari 1/3 mahasiswa S1 internasional memilih untuk melanjutkan studi, sementara mahasiswa domestik seringkali bekerja terlebih dahulu, mengumpulkan pengalaman, dan dengan demikian memiliki peluang kerja yang lebih baik serta penghasilan yang lebih tinggi ketika menempuh pendidikan pascasarjana.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/du-hoc-sinh-viet-o-australia-ngay-cang-kho-kiem-viec-20251201134632347.htm







Komentar (0)