Antarmuka aplikasi Vietnam Travel dari Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam.
Penerapan teknologi digital dalam bidang pariwisata.
Menurut para ahli, penggunaan teknologi yang cerdas membantu kegiatan pariwisata menjadi lebih modern, optimal, efisien, nyaman, memenuhi beragam kebutuhan wisatawan dan bisnis, serta lembaga pengelola pariwisata negara, menuju pembangunan berkelanjutan. Salah satu tren pariwisata yang kuat di masa mendatang adalah pariwisata individual dan pariwisata independen. Semakin banyak wisatawan yang meminta untuk merancang rencana perjalanan pribadi yang unik, didukung oleh alat-alat seperti AI, chatbot, dan aplikasi digital. Selain itu, banyak wisatawan, terutama wisatawan muda, seringkali secara proaktif mencari informasi dan merancang rencana perjalanan mereka sendiri melalui platform digital.
Menurut informasi dari Pusat Informasi Pariwisata (Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam), mempromosikan penerapan teknologi Industri 4.0 untuk mengembangkan ekosistem pariwisata cerdas, memenuhi kebutuhan wisatawan yang terus meningkat di era digital, serta mendukung koneksi yang efektif antara lembaga pengelola pariwisata negara, bisnis, dan wisatawan merupakan salah satu konten penting yang dipromosikan oleh industri pariwisata Vietnam maupun daerah setempat.
Saat ini, platform digital bersama yang menjadi dasar ekosistem pariwisata cerdas di industri ini telah dikembangkan dan dioperasikan oleh Administrasi Pariwisata Nasional Vietnam, termasuk: sistem basis data pariwisata Vietnam; perangkat lunak pelaporan statistik pariwisata dari tingkat pusat hingga daerah; aplikasi pariwisata nasional "Vietnam Tourism - Vietnam Travel"; Viet Card - kartu pariwisata cerdas; aplikasi manajemen dan bisnis pariwisata; direktori pariwisata Vietnam; sistem tiket elektronik "Online - interkoneksi - multimodal"; sistem penjelasan multimedia.
Beberapa perkembangan pariwisata provinsi
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi pendorong utama perkembangan industri pariwisata provinsi ini. Menurut data industri pariwisata, saat ini di provinsi tersebut, sekitar 90% bisnis pariwisata menerapkan teknologi 4.0 dalam strategi mereka untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan citra layanan, produk, dan jasa mereka serta layanan lokal. Selain itu, bisnis pariwisata juga aktif berinvestasi dalam membangun, mendesain, dan menyempurnakan saluran jejaring sosial seperti Facebook, Zalo, Instagram, TikTok untuk membangun konten mereka sendiri guna memperkenalkan dan mempromosikan destinasi wisata mereka. Saat ini, layanan aplikasi pariwisata seperti layanan pemesanan akomodasi dan tur online telah memenuhi kebutuhan wisatawan di era baru ini. Di destinasi wisata di provinsi ini, tempat penginapan telah mempromosikan metode pembayaran tanpa uang tunai, yang sesuai dengan kebiasaan dan kenyamanan wisatawan modern.
Terkait infrastruktur digital di bidang pariwisata, jelas bahwa hotel, restoran, dan tempat hiburan semuanya memiliki wifi gratis. Secara khusus, situs-situs peninggalan budaya dan sejarah di provinsi ini sedang dikonversi, informasinya dienkripsi, dan realitas virtual VRG 360 digunakan untuk melayani pengunjung. Ini termasuk: Makam dan Situs Peringatan Nguyen Dinh Chieu; Situs Peninggalan Dong Khoi Ben Tre , Situs Peninggalan Nasional Pangkalan Komite Partai Saigon - Gia Dinh dan Situs Peringatan Nguyen Thi Dinh. Industri pariwisata provinsi akan terus meningkatkan sistem penjelasan melalui kode QR di situs-situs peninggalan budaya dan sejarah di provinsi ini untuk menyampaikan informasi kepada pengunjung dengan cara yang paling mendasar, nyaman, dan cepat.
Tren Dampak AI dalam Pariwisata
Bagi sektor pariwisata, transformasi digital merupakan hal yang tak terhindarkan dan objektif. Dengan menerapkan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), platform cerdas akan memberikan manfaat tambahan bagi pengalaman wisatawan, kualitas layanan pariwisata, dan berkontribusi pada peningkatan nilai destinasi. Lebih jauh lagi, teknologi digital juga berkontribusi pada peningkatan efektivitas promosi pariwisata dan peningkatan daya tarik produk pariwisata.
Menurut penulis Lasse Rouhiainen - seorang peneliti mendalam tentang kecerdasan buatan (AI), pariwisata mungkin akan terdampak oleh AI dalam waktu dekat. Hal ini dapat dilihat dari tren pengembangan layanan pelanggan menggunakan AI. Saat ini, baik Amazon (Alexa) maupun Apple (Siri) ingin menerapkan operasional di kamar hotel di seluruh dunia, berfungsi sebagai asisten virtual dengan mengaktifkan perangkat dan menjawab pertanyaan dasar bagi wisatawan, sehingga membuat pengalaman wisata lebih efisien dan modern. Atau tren chatbot untuk layanan pariwisata. Chatbot berbasis AI akan segera memainkan peran sebagai metode utama interaksi dengan pelanggan di banyak bisnis pariwisata.
Selain itu, para profesional pariwisata kini berupaya mempercepat penciptaan produk pariwisata baru berdasarkan ulasan perjalanan. Dengan munculnya analitik big data dan AI, kini dimungkinkan untuk menganalisis volume besar ulasan dan komentar perjalanan untuk mengidentifikasi potensi permintaan akan peluang bisnis baru di industri pariwisata. AI tidak hanya membantu menganalisis data dan meningkatkan produk pariwisata, tetapi juga dapat menggunakannya untuk memperkenalkan produk pariwisata baru kepada perusahaan pariwisata berdasarkan umpan balik pengunjung.
AI akan membuka tren pariwisata cerdas di kota-kota cerdas seiring dengan investasi dan pembangunan kawasan perkotaan saat ini. Berkat kemudahan teknologi digital dan AI, wisatawan akan memiliki pengalaman perjalanan modern di kota-kota teknologi dengan asisten perjalanan virtual, bahkan pemandu wisata virtual. Selain itu, aplikasi penerjemahan bahasa akan membantu wisatawan berkomunikasi lebih baik di mana pun di dunia, membuat pengalaman perjalanan lebih mudah dan menyenangkan.
Teks dan foto: Thanh Dong
Sumber: https://baodongkhoi.vn/du-lich-thong-minh-trong-boi-canh-xa-hoi-so-20062025-a148442.html






Komentar (0)