Itulah yang disampaikan oleh Ibu Makiko Ono (64 tahun), Presiden dan CEO Suntory Beverage and Food Group (Jepang). Ibu Ono masuk dalam 10 besar daftar "100 Wanita Paling Berpengaruh di Asia" tahun 2024 yang dipilih oleh Majalah Fortune (AS).
Mendobrak "langit-langit kaca"
Kiprah Ibu Makiko Ono dalam jajaran kepemimpinan Suntory Beverage and Food, sebuah perusahaan multinasional yang mengkhususkan diri dalam produksi dan perdagangan makanan, minuman, dan minuman ringan, terbilang langka di Jepang, negara yang "tertinggal" dari negara lain dalam hal kesetaraan gender.
Kegigihan dan kegigihannya menjadikannya sebuah anomali di antara mayoritas perempuan Jepang pada era 1980-an, ketika para pekerja perempuan diharapkan berhenti bekerja setelah menikah. Ia meraih gelar MBA dari International Institute for Management Development. Pada tahun 1982, tak lama setelah bergabung dengan Suntory, Makiko Ono ditugaskan ke tim yang memimpin tender pertama yang berhasil oleh perusahaan Jepang untuk kilang anggur Prancis, Château Lagrange di wilayah Bordeaux. Pada tahun 1991, ia bekerja di Paris untuk Suntory Prancis. Pada tahun 2001, ia menjadi direktur pemasaran merek es krim Jepang Häagen-Dazs, di mana Suntory memegang 40% sahamnya.
Ibu Ono diangkat menjadi CEO Orangina pada tahun 2020 dan menjadi kepala divisi keberlanjutan Suntory pada Januari 2022. Pada Maret 2023, Ibu Makiko Ono resmi menjabat sebagai Presiden dan CEO Suntory Group. Beliau menjadi wanita pertama yang memimpin merek bernilai 1.000 miliar yen ini, dengan lebih dari 200 anak perusahaan dan puluhan ribu karyawan di seluruh dunia.
Lingkungan kerja di Suntory Group
Kisah sukses Ibu Ono tidak lengkap tanpa menyebut budaya perusahaan "yatte minahare" (berani berpikir, berani bertindak): semangat pantang menyerah, berani bermimpi, dan siap menghadapi tantangan setiap anggota Suntory. Hal ini juga menciptakan kekuatan jangka panjang bagi perusahaan ini untuk mencapai tingkatan baru. Ibu Ono melihat banyak potensi pengembangan Suntory di pasar luar negeri. Misalnya, di pasar Eropa, minuman energi, kopi, dan teh banyak dipilih, tetapi Suntory saat ini masih kurang di pasar tersebut.
Maka, salah satu hal pertama yang dilakukan Ono adalah mencari cara untuk memperluas pasar dan mempromosikan produk Suntory di negara-negara yang belum pernah mereka kunjungi. Pada bulan Agustus 2023, Suntory mendirikan divisi minuman beralkohol dan non-alkohol siap minum bernama Suntory Oceania di Australia dan Selandia Baru.
Ia dianugerahi penghargaan "Women of the Year" oleh majalah Time (AS) pada tahun 2023. Ia juga masuk dalam 10 besar daftar "100 wanita paling berpengaruh di Asia" pada tahun 2024 yang dipilih oleh majalah Fortune.
Menciptakan kondisi bagi perempuan untuk berkembang
Menurut Tokyo Shoko Research, dari 1.802 perusahaan yang saat ini terdaftar di Bursa Efek Tokyo, kurang dari 1% memiliki CEO perempuan. "Jumlah perempuan yang menduduki posisi manajemen di perusahaan besar seperti Suntory sangat sedikit. Oleh karena itu, kebangkitan wirausaha perempuan menjadi CEO akan menciptakan inspirasi dan berdampak besar pada bisnis," ujar Akiko Kojima, pakar di Japan Research Institute.
Ibu Makiko Ono dan rekan-rekannya di Prancis
"Ketika kesempatan itu datang, cobalah. Sekalipun gagal, terimalah tantangannya, hadapilah, tekunlah, dan jangan pernah menyerah. Sekalipun gagal, kamu tidak akan menderita seumur hidup, jadi terimalah tantangan itu dengan pikiran terbuka."
Ibu Makiko Ono - Presiden dan CEO Suntory Beverage and Food Group
“Industri minuman dan minuman keras secara tradisional didominasi laki-laki, sehingga promosi Suntory terhadap CEO perempuan merupakan langkah simbolis yang menandakan bahwa manajemen serius dalam menangani keberagaman dewan,” ujar Aisa Ogoshi, seorang manajer investasi di JPMorgan Asset Management di Tokyo.
CEO Makiko Ono telah menjadi garda terdepan dalam upaya untuk menghadirkan lebih banyak pemimpin perempuan ke dalam grup. Suntory menargetkan 30% posisi manajemen dipegang oleh perempuan pada tahun 2030, naik dari 13% saat Ono memimpin. Ia telah vokal menyuarakan pentingnya memberikan waktu bagi perempuan pekerja untuk membesarkan anak dan mendorong perempuan muda untuk mengejar karier bisnis. "Lingkungan perlu diubah untuk mengakomodasi perempuan yang berkeluarga. Masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan ini, tetapi ini adalah kesempatan bagi kita untuk berjuang dan melakukan yang terbaik. Kesempatan berkarir kini lebih setara. Jadi, saya berharap perempuan tidak menyerah dan akan memanfaatkan setiap peluang yang datang," ujar Ono.
Sumber: Reuters, Financial Times
[iklan_2]
Sumber: https://pnvnweb.dev.cnnd.vn/nu-ceo-tap-doan-noi-tieng-nhat-ban-dung-so-that-bai-hay-duong-dau-voi-thach-thuc-lon-20241226144344935.htm
Komentar (0)