Di sekolah, siswa diajarkan oleh guru tentang rasa terima kasih kepada orang tua mereka (Foto diambil di Sekolah Dasar Lam Vy, distrik Dinh Hoa) . |
Menurut Bapak Vu Duc Hao, Wakil Direktur Departemen Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, "Siswa masa kini memiliki kemampuan untuk mengakses dan menggunakan teknologi dengan sangat cepat dan kreatif. Namun, jika tidak diorientasikan dengan baik pada nilai-nilai kehidupan dan etika, teknologi akan menjadi "pedang bermata dua", yang mudah menyebabkan penyimpangan perilaku dan krisis nilai. Oleh karena itu, pendidikan tentang etika, gaya hidup, dan keterampilan untuk menggunakan teknologi secara aman dan bertanggung jawab perlu difokuskan. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga di keluarga dan seluruh masyarakat. Hal ini menjadi landasan bagi siswa untuk berkembang secara komprehensif, menjadi warga negara yang berpengetahuan, berkepribadian, dan berani di era digital."
Hanya bermodalkan ponsel dan koneksi internet, siswa dapat dengan mudah mengakses segudang pengetahuan dari seluruh dunia . Namun, di samping manfaat yang tak terbantahkan, paparan dini dan tak terkendali terhadap arus budaya multidimensi, termasuk konten yang menyinggung dan menyimpang, dapat dengan mudah menyebabkan banyak siswa terjerumus ke dalam disorientasi. Banyak siswa menjadi tergantung pada dunia maya, membentuk gaya hidup pasif, jauh dari kenyataan, bahkan menunjukkan perilaku menyimpang seperti menggunakan bahasa yang tidak baku, merundung teman daring, atau bersikap acuh tak acuh terhadap nilai-nilai komunitas.
Setiap tahun, Departemen Kebudayaan, Olahraga , dan Pariwisata berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan dan Pelatihan untuk menyelenggarakan kontes untuk mempelajari pengetahuan tentang pendidikan moral dan gaya hidup (Foto diambil di distrik Dai Tu). |
Menghadapi situasi ini, peran pembimbing keluarga, sekolah, dan masyarakat menjadi sangat penting. Perlu ada koordinasi yang erat antar pihak dalam mendidik siswa tentang cara menggunakan teknologi digital secara aman dan bertanggung jawab. Selain itu, membangun lingkungan belajar yang positif, mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan praktis, dan memupuk nilai-nilai hidup sehat juga merupakan solusi penting untuk membantu mereka berkembang secara komprehensif di era digital.
Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah Dasar Trung Vuong (Kota Thai Nguyen), guru Nguyen Thanh Mai, mengatakan: "Sekolah ini memiliki lebih dari 1.000 siswa dari kelas 1 hingga kelas 5. Melalui observasi, kami melihat perubahan yang nyata dalam perilaku, komunikasi, dan perilaku siswa ketika mereka terpapar berbagai perangkat teknologi. Oleh karena itu, selain mengajarkan ilmu pengetahuan, kami juga berfokus pada pendidikan keterampilan hidup bagi siswa, seperti: menyelenggarakan sesi pengalaman, mengundang pakar psikologi untuk berdiskusi dengan siswa dan orang tua. Guru bukan hanya penyampai ilmu pengetahuan, tetapi juga harus menjadi teladan moral, yang menginspirasi hal-hal positif melalui tindakan nyata setiap hari."
Siswa Sekolah Dasar Trung Vuong (Kota Thai Nguyen) saat upacara penghormatan bendera. |
Berbicara kepada kami, Bapak Hoang Thai Hop, Ketua Ikatan Orang Tua Sekolah Dasar Trung Vuong, mengatakan: "Banyak orang tua yang sibuk mencari nafkah, sehingga terpaksa menitipkan anak-anak mereka ke sekolah. Jika orang tua tidak meluangkan waktu untuk mendengarkan dan membimbing, anak-anak dapat dengan mudah terpengaruh secara negatif oleh lingkungan daring... Hubungan erat antara keluarga dan sekolah akan berkontribusi dalam membangun lingkungan pendidikan yang komprehensif, membantu siswa berkembang secara intelektual, emosional, dan pribadi."
Hanya dengan kerja sama dan tanggung jawab bersama dari kedua belah pihak, dampak negatif teknologi dapat dikontrol secara efektif, dan siswa dapat benar-benar dibekali dengan fondasi yang kuat untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. - Bapak Hoang Thai Hop
Dalam sebuah diskusi dengan siswa Sekolah Dasar Trung Vuong, Profesor Dr. Nguyen Quoc Suu, Anggota Dewan Teori Pusat, Wakil Direktur Akademi Administrasi Publik (Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh), menekankan, "Transformasi digital tidak dapat dihindari dan merupakan tren zaman ini. Namun, penting bagi guru dan orang tua untuk memperhatikan dan membimbing anak-anak mereka agar mampu menggunakan dan memanfaatkan informasi yang sesuai dengan usia mereka. Misalnya, membimbing mereka membaca dongeng; cerita tentang Paman Ho tercinta, keterampilan berinteraksi dengan kakek-nenek, orang tua, saudara kandung, dan teman. Hanya ketika pengetahuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan dipadukan secara harmonis, proses transformasi digital akan benar-benar berkelanjutan dan membawa manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat."
Dengan berpartisipasi dalam olahraga, anak-anak dapat bersenang-senang, meningkatkan kekuatan fisik, dan menjauhi permainan video. |
Faktanya, sekolah-sekolah Thai Nguyen memanfaatkan teknologi dengan baik, melalui aplikasi seperti video animasi edukatif, permainan daring bernuansa moral, dan keterampilan hidup. Semua ini merupakan bentuk-bentuk yang dekat dan mudah diakses oleh siswa modern, sekaligus membantu mereka membentuk refleks positif dalam membedakan yang benar dari yang salah, dan mengenali konsekuensi perilaku mereka, tidak hanya di dunia nyata tetapi juga di dunia daring.
Mendidik siswa tentang etika dan gaya hidup di era teknologi merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan. Hanya ketika etika dan teknologi berjalan beriringan, manusia dapat berkembang secara harmonis, berkelanjutan, dan manusiawi di era 4.0.
Sumber: https://baothainguyen.vn/van-hoa/202506/giao-duc-dao-duc-loi-song-cho-hoc-sinh-thoi-cong-nghe-so-5521743/
Komentar (0)