Setelah proses verifikasi dan pengerjaan, perwakilan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Hanoi baru saja mengumumkan bahwa diperkirakan pada sore hari ini, Dinas akan mengumumkan rencana penanganan kasus soal ujian matematika kelas 10 yang dicetak buram sehingga menimbulkan salah paham di kalangan peserta, dengan tujuan untuk menjamin hak dan keadilan yang sebesar-besarnya bagi siswa.
Pada pagi yang sama, sekitar 30 orang tua siswa mendatangi Dinas Pendidikan dan Pelatihan Hanoi guna menyampaikan petisi terkait kejadian di mana soal ujian matematika untuk kelas 10 umum kemarin (11 Juni) tercetak buram, sehingga mengakibatkan peserta melakukan kesalahan (tanda hubung putus pada pecahan 2/x-3, sehingga peserta salah mengartikannya sebagai -(2/x-3).
Orang tua menunjukkan kesalahan cetak pada ujian matematika kelas 10.
Bapak Tran Manh Tung, seorang guru matematika di Hanoi, dengan jujur berkomentar bahwa kesalahan pertama yang menyebabkan kesalahan pada soal ujian matematika kelas 10 di Hanoi disebabkan oleh para peserta ujian. Jika siswa membaca soal dengan saksama, mereka akan melihat bahwa pembilang dan penyebut seharusnya berada di tengah garis horizontal, tetapi mereka tidak memperhatikan soal dengan saksama dan akhirnya melakukan kesalahan.
Kesalahan kedua terjadi di bagian pencetakan ujian. Biasanya, untuk ujian masuk kelas 10 di Hanoi, soal ujian dicetak secara berkelompok, terdiri dari 5-10 sekolah di wilayah tersebut. Sesuai peraturan, setelah mencetak contoh soal, petugas yang bertanggung jawab harus memeriksanya sekali lagi untuk menghindari kesalahan, sebelum menekan tombol cetak secara massal.
Jika pertanyaan ini dihilangkan, artinya 2 poin akan dikurangi dari total nilai ujian masuk kelas 10 tahun ini (nilai Matematika dikalikan 2). Sementara itu, selisih setengah poin saja sudah cukup untuk menentukan lulus atau tidaknya seorang kandidat, sehingga wajar jika para kandidat dan orang tua merasa kecewa.
"Untuk menghindari kerugian bagi kandidat, Departemen Pendidikan dan Pelatihan harus mengatur penilaian berdasarkan tanda plus dan minus. Kandidat yang menjawab benar akan tetap dinilai seperti biasa. Apa pun pertanyaannya, kemampuan kandidat akan tetap dinilai," ujar Bapak Tung.
Senada dengan Bapak Nguyen Viet Tien, guru Matematika di Sekolah Menengah Xuan Son, Kota Son Tay, Hanoi, beliau mengatakan bahwa pada bagian 1, tiga tanda hubung pecahan tersebut kabur, sehingga menimbulkan kebingungan seperti tanda minus "-" dan bahwa kejadian tersebut terjadi di beberapa dewan ujian, bukan di seluruh kota.
Demi menjamin hak-hak para kandidat, Dinas Pendidikan dan Pelatihan perlu segera melakukan verifikasi dan menemukan solusi terbaik. "Jika seorang kandidat tidak dapat mengerjakan tes, tidak akan ada poin yang diberikan atau poin hanya diberikan jika ia benar. Jika seorang kandidat mengerjakan tes sesuai pertanyaan tetapi salah paham tetapi benar, poin penuh tetap harus diberikan untuk tes tersebut. Dinas Pendidikan dan Pelatihan perlu memiliki solusi yang paling masuk akal bagi siswa, karena ini adalah tes yang sangat berat dan menarik bagi para kandidat, orang tua, dan masyarakat," saran Bapak Tien.
Sebelumnya, sesaat setelah para calon peserta ujian Matematika - ujian akhir penerimaan siswa baru kelas 10 SMA Negeri kemarin sore (11/6), banyak orangtua dan calon peserta yang kesal dan mengeluhkan hasil ujian Matematika kelas 10 yang buram dan kualitas cetak kurang bagus, sehingga mengakibatkan peserta didik salah paham dan akhirnya jawaban salah serta kehilangan poin.
Pada pertanyaan 3, poin 1 mengharuskan peserta menyelesaikan persamaan tersebut. Karena tintanya tidak jernih, tanda hubungnya rusak, sehingga siswa keliru menganggapnya sebagai -2. Beberapa lokasi ujian yang dilaporkan mengalami fenomena di atas antara lain Sekolah Menengah Tran Dang Ninh, Sekolah Menengah Atas Nguyen Van Cu, Sekolah Menengah Atas Yen Thuong, Sekolah Menengah Atas Duong Xa, Sekolah Menengah Atas Dan Phuong, dan Sekolah Menengah Atas Quang Trung - Dong Da.
Kertas ujian tersebut memiliki tanda hubung yang kabur, sehingga para peserta ujian salah mengiranya sebagai tanda minus (kiri) dan ujian standar (kanan). Informasi ini dengan cepat tersebar di berbagai forum pendidikan . Pagi ini (12 Juni), banyak orang tua yang melaporkan kejadian tersebut ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan.
Ha Cuong
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)