Hidangan pedesaan dengan nilai gizi tinggi
Tumis tauge dengan kucai adalah hidangan sederhana dan mudah dibuat dalam masakan Vietnam. Rasa renyah dan manis tauge berpadu dengan aroma kucai yang sedikit pedas menciptakan cita rasa yang sederhana namun menarik. Khususnya, menurut pengobatan Timur dan modern, hidangan ini juga memiliki banyak nilai gizi penting.
Menurut pengobatan Timur, kucai bersifat hangat dan pedas, memiliki efek menghangatkan bagian tengah tubuh, mengisi kembali qi, menghangatkan hati dan ginjal, mengurangi peradangan, dan membantu pencernaan. Dalam cerita rakyat, kucai dianggap sebagai "sayuran pria" karena kemampuannya mendukung Yang dan meningkatkan vitalitas.
Sementara itu, tauge dianggap sebagai makanan yang menyejukkan, membantu meredakan panas, mendetoksifikasi, membersihkan usus, dan mengurangi lemak darah. Kedua sayuran ini, jika dipadukan, menciptakan hidangan harmonis yang membantu menyeimbangkan yin dan yang sekaligus bergizi.

Tauge goreng dengan daun bawang merupakan hidangan sederhana yang memiliki banyak manfaat kesehatan (Foto: Getty).
Penelitian ilmiah modern juga telah membuktikan banyaknya efek dari kedua makanan ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa flavonoid dalam kacang hijau, terutama vitexin dan isovitexin, memiliki kemampuan untuk melindungi sel-sel hati, mengurangi enzim hati ALT dan AST, dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan.
Pengujian pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak kacang hijau meningkatkan peradangan dan mengurangi kerusakan hati yang disebabkan oleh pola makan tinggi lemak.
Kecambah kacang hijau juga merupakan sumber protein nabati, serat, kalium dan folat yang kaya.
Zat-zat ini membantu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi kolesterol jahat.
Sebuah penelitian oleh Universitas São Paulo (Brasil) mencatat bahwa orang yang mengonsumsi protein yang diekstrak dari kacang hijau selama 6 minggu mengalami peningkatan fungsi pembuluh darah secara signifikan dan berkurangnya tanda-tanda peradangan.
Sedangkan untuk daun bawang, penelitian di ScienceDirect menunjukkan bahwa sayuran ini mengandung banyak senyawa sulfur alami yang memiliki efek antibakteri dan antiperadangan serta mendukung hati dalam proses detoksifikasi.
Selain itu, ekstrak kucai juga membantu mengatur gula darah dan memiliki kemampuan untuk melindungi hati pada model hewan. Berkat itu, kucai dianggap sebagai sayuran yang tidak hanya membantu menghangatkan tubuh tetapi juga memiliki efek meningkatkan metabolisme dan melancarkan sirkulasi darah.
Cara membuat tauge goreng daun bawang
Persiapan: 500g tauge, 200g daun kucai muda, beberapa iris jahe, garam, minyak goreng dan sedikit anggur masak.
Pembuatan:
- Cuci bersih daun kucai, potong-potong sepanjang 4-5 cm, tiriskan.
- Cuci tauge hingga bersih, lalu tiriskan.
Letakkan wajan di atas kompor, tambahkan minyak goreng dan jahe, lalu tumis hingga harum. Masukkan tauge dan aduk cepat selama sekitar 1-2 menit. Setelah tauge matang, masukkan daun bawang dan tumis selama sekitar 30 detik. Bumbui dengan garam, lalu matikan kompor. Anda bisa menambahkan sedikit minyak wijen agar masakan lebih berkilau dan harum.
Tumis tauge dengan kucai sebaiknya dilakukan dengan api besar agar tetap renyah dan aroma kucai yang khas. Hidangan ini cocok disajikan dengan nasi putih, ikan bakar, atau tahu goreng.
Catatan saat menggunakan
Tauge bersifat dingin, sedangkan kucai bersifat hangat, jadi penderita sakit perut, kembung, atau gangguan pencernaan sebaiknya tidak mengonsumsinya terlalu banyak. Saat mengolah, jangan menumis terlalu lama agar vitamin C dan antioksidan alami tidak hilang.
Meskipun sederhana, tauge tumis dengan kucai mengandung banyak nilai gizi. Di sela-sela waktu makan yang kaya daging dan ikan, sepiring sayuran tumis ringan tidak hanya membantu mengubah rasa, tetapi juga merupakan cara alami untuk melindungi hati, mendukung sistem kardiovaskular, dan membantu tubuh menjadi lebih sehat setiap hari.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/hai-loai-rau-gia-re-xao-voi-nhau-vua-bo-gan-vua-tot-cho-than-20251017143152251.htm
Komentar (0)