Dua pendaki Vietnam bisa saja mati kedinginan jika tim penyelamat Swiss lambat datang.
Báo Dân trí•25/09/2024
(Dan Tri) - Menurut para ahli, tanpa dukungan tepat waktu, dua pendaki Vietnam mungkin tidak akan bertahan hidup di ketinggian 3.500 m dalam kondisi cuaca buruk di puncak bersalju Matterhorn.
Pada pukul 07.00 tanggal 23 September (waktu setempat), tim penyelamat di Zermatt, destinasi ski gunung terkenal di Pegunungan Alpen Swiss, menerima panggilan darurat yang mengabarkan bahwa dua pendaki Vietnam membutuhkan bantuan segera karena mengalami kecelakaan di puncak gunung bersalju Matterhorn. Saat itu, kondisi cuaca sangat buruk dengan salju dan angin kencang. Air Zermatt, maskapai penerbangan yang menyediakan layanan helikopter di pegunungan, segera menilai situasi. Akibat kondisi cuaca buruk, tim penyelamat tidak dapat melakukan penyelamatan melalui udara maupun darat. Oleh karena itu, Air Zermatt mengirimkan tiga tenaga ahli berpengalaman dari pos penyelamat ke lokasi kecelakaan.
Jika tim penyelamat Swiss datang terlambat, nyawa kedua pendaki Vietnam itu bisa saja terancam (Foto: Vertikal).
Diketahui bahwa dua wisatawan Vietnam terdampar di medan yang sangat terjal di ketinggian lebih dari 3.500 m dalam kondisi hipotermia parah. Mereka tidak dilengkapi dengan pakaian pendakian lengkap, hanya sepatu kets bersol tipis. Salju dan es merupakan tantangan besar yang mencegah pesawat mencapai lokasi kejadian, sehingga para ahli terpaksa turun dengan tali. Setelah itu, kelompok tersebut mencoba membawa kedua korban kembali ke rute normal menggunakan sistem tali. Perjalanan berlangsung 14 jam lebih lama dari yang diperkirakan. Akhirnya, kelompok itu tiba di tempat penampungan yang aman di Hörnli Hut. Di sini, maskapai penyelamat Air Zermatt telah menyiapkan helikopter untuk evakuasi. Namun, saat ini cuaca masih tidak stabil untuk pesawat lepas landas. Setelah berjam-jam menunggu, mereka dapat naik ke pesawat dengan selamat.
Helikopter menyelamatkan orang-orang yang dalam kesulitan di puncak gunung (Foto: Berita).
"Tanpa bantuan tepat waktu, kedua pendaki Vietnam itu bisa saja mati beku dalam kondisi ekstrem di puncak gunung bersalju," ujar seorang perwakilan Air Zermatt. Menurut informasi terbaru, kedua pendaki tersebut telah diperiksa oleh dokter di rumah sakit setempat. Kondisi kesehatan mereka kini stabil dan mereka telah kembali ke rumah. Matterhorn terletak di perbatasan antara Swiss dan Italia. Dengan ketinggian 4.478 m, gunung ini dianggap oleh orang Eropa sebagai simbol Pegunungan Alpen pada umumnya dan simbol Swiss pada khususnya. Ciri khas gunung ini adalah bentuknya yang tajam dan bersudut jika dilihat dari Zermatt di Swiss.
Matterhorn dikenal sebagai salah satu gunung tersulit untuk ditaklukkan di Eropa karena medannya yang kompleks, lereng yang curam, dan cuaca yang keras (Foto: Trip).
Gunung ini pertama kali ditaklukkan oleh tim pendaki Inggris bernama Edward Whymper. Saat menuruni puncak, salah satu anggota tim terjatuh dan mengalami kecelakaan. Sejak saat itu, tempat ini menjadi salah satu puncak tersulit di Eropa karena kemiringannya yang hampir vertikal. Jika berdiri di Matterhorn pada hari yang cerah dengan langit biru cerah, pengunjung akan melihat seluruh puncak Mont Blanc yang tertutup salju putih sepanjang tahun. Ini dianggap sebagai kesempatan langka dalam hidup untuk mengagumi dua gunung tertinggi di Pegunungan Alpen secara bersamaan. Mont Blanc memiliki ketinggian 4.810 m dan saat ini merupakan puncak tertinggi dari jajaran pegunungan Eropa yang terkenal.
Komentar (0)