Pada tanggal 4 Juli, Master, Dokter Nguyen Kim Long, Departemen Gawat Darurat, Rumah Sakit Rakyat 115 mengatakan bahwa unit ini baru saja menerima dan merawat dua kasus kelelahan saat berpartisipasi dalam perlombaan malam pada tanggal 29 Juni.
Kasus pertama adalah seorang pasien perempuan (34 tahun) yang dirawat di rumah sakit karena pingsan dan kejang-kejang pada anggota tubuhnya setelah berlari sekitar 4 km. Ia didiagnosis mengalami gangguan elektrolit akibat aktivitas berlebihan.
Pasien diberikan dukungan oksigen, penggantian elektrolit, dan pemantauan ketat terhadap kesadaran dan tanda-tanda vital. Hasilnya, pasien sepenuhnya sadar, responsif, memiliki tanda-tanda vital stabil, dan tidak mengalami kejang lagi.

Pasien tersebut kelelahan setelah mengikuti lomba lari malam hari (Ilustrasi: iStock).
Kasus kedua adalah seorang pasien laki-laki (33 tahun, warga negara Korea), yang dirawat di rumah sakit karena tekanan darah rendah dan gagal napas setelah berlari sejauh 3 km. Ia dibantu oleh tim yang bertugas dengan oksigen, cairan infus, dan tes darurat.
Hasilnya mengonfirmasi bahwa pasien mengalami gagal napas dan kerusakan miokardium akibat peningkatan enzim jantung setelah olahraga berat. Berkat intervensi yang tepat waktu, pasien perlahan-lahan kembali sadar, tanda-tanda vitalnya stabil, dan ia dipindahkan ke departemen klinis untuk perawatan lebih lanjut.
Mengenai kedua kasus tersebut, Dr. Long mengatakan bahwa insiden ini menekankan pentingnya persiapan kesehatan sebelum melakukan aktivitas fisik intensitas tinggi.
"Banyak orang keliru menganggap 'merasa sehat' saja sudah cukup, padahal gangguan yang mendasarinya seperti tekanan darah, elektrolit, atau masalah kardiovaskular bisa berbahaya jika tidak terdeteksi sejak dini," ujar dokter tersebut.
Dokter menyarankan bahwa sebelum melakukan latihan intensitas tinggi, orang perlu memantau tekanan darah, elektrokardiogram (EKG), jumlah darah, elektrolit, fungsi hati dan ginjal; dan menyaring riwayat medis dan bedah terkait.
Sebelum hari kompetisi, setiap orang perlu makan dengan baik, tidur yang cukup; melengkapi air dan elektrolit dengan benar, menghindari minum alkohol atau menggunakan stimulan; mempraktikkan kebiasaan pemanasan yang tepat, dan menggunakan sepatu yang sesuai.
Jika sedang sakit, kelelahan, atau mengonsumsi diuretik, orang tersebut sebaiknya tidak berpartisipasi sama sekali untuk menghindari membahayakan kesehatan mereka.
Dokter Long juga menekankan, bila muncul tanda-tanda tidak lazim seperti cepat lelah, nyeri dada, pusing saat beraktivitas, sebaiknya penderita segera berhenti dan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat atau menghubungi nomor darurat 115 agar segera mendapatkan penanganan.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/hai-van-dong-vien-nhap-vien-vi-kiet-suc-tai-giai-chay-dem-o-tphcm-20250704103226983.htm










Komentar (0)