| Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Ahn Duk-geun (kanan) dan Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi menandatangani pernyataan bersama mengenai penyelesaian negosiasi CEPA di Seoul pada 14 Oktober. (Sumber: Yonhap) |
Menurut pengumuman Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Menteri Ahn Duk-geun dan Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi menandatangani pernyataan bersama tentang penyelesaian negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) bilateral di ibu kota Seoul.
Pernyataan bersama tersebut menyatakan bahwa kedua negara "telah menyelesaikan negosiasi, mencapai tonggak penting dalam hubungan bilateral strategis."
Berdasarkan kesepakatan itu, Korea Selatan akan menghapus tarif pada 92,8% dari semua barang yang diperdagangkan dan UEA akan menghapus tarif pada 91,2% dari semua produk dalam waktu 10 tahun.
Korea Selatan diperkirakan akan melihat pertumbuhan tertentu dalam ekspor kendaraan ramah lingkungan, senjata, dan barang elektronik serta bahan makanan segar.
UEA juga akan menghapus tarif 3% untuk minyak mentah selama 10 tahun ke depan, yang akan membantu meningkatkan daya saing harga kilang Korea Selatan dan memastikan pasokan yang stabil.
CEPA adalah jenis FTA yang menekankan cakupan kerja sama dan pertukaran ekonomi yang lebih luas, selain pembukaan pasar. Ini adalah FTA ke-24 Korea Selatan dan perjanjian perdagangan bebas pertama antara negara Asia Timur Laut tersebut dengan negara Timur Tengah.
Kedua negara berencana untuk secara resmi menandatangani perjanjian tersebut pada paruh pertama tahun depan setelah meninjau prosedur domestik yang sah dan diperlukan, kata Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan.
Data pemerintah menunjukkan perdagangan dua arah diperkirakan mencapai sekitar $19,5 miliar pada tahun 2022, dan UEA adalah mitra dagang terbesar ke-16 Korea Selatan.
.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)