1. Barang dan jasa tidak dikenakan pengurangan PPN sebesar 8% mulai 1 Juli 2023
Majelis Nasional telah mengesahkan Resolusi Sidang ke-5 Majelis Nasional ke-15 yang secara tegas menyatakan:
Bahasa Indonesia: Sehubungan dengan pelaksanaan pengurangan tarif pajak pertambahan nilai sebesar 2% sebagaimana dimaksud dalam Bagian a, Poin 1.1, Klausul 1, Pasal 3 Resolusi No. 43/2022/QH15 Majelis Nasional tentang kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi selama periode 1 Juli 2023 sampai dengan 31 Desember 2023, Resolusi ini menugaskan Pemerintah untuk melaksanakan dengan segera dan efektif, memastikan bahwa hal itu tidak mempengaruhi perkiraan defisit pendapatan dan anggaran untuk tahun 2023 sesuai dengan Resolusi Majelis Nasional; melaporkan hasil pelaksanaan bersama dengan ringkasan pelaksanaan Resolusi No. 43/2022/QH15 pada Sidang ke-6 Majelis Nasional ke-15. |
Pasal a, poin 1.1, klausul 1, Pasal 3 Resolusi 43/2022/QH15 menetapkan sebagai berikut:
Pasal 3. Kebijakan Dukungan Program Pemulihan dan Pembangunan Sosial Ekonomi 1. Kebijakan fiskal: 1.1. Kebijakan pembebasan dan pengurangan pajak: a) Menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 2% pada tahun 2022, yang berlaku untuk kelompok barang dan jasa yang saat ini dikenakan tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (menjadi 8%), kecuali kelompok barang dan jasa berikut: telekomunikasi, teknologi informasi, kegiatan keuangan, perbankan, sekuritas, asuransi, bisnis real estat, logam, produk logam prefabrikasi, produk pertambangan (tidak termasuk pertambangan batubara), kokas, minyak bumi olahan, produk kimia, barang dan jasa yang dikenakan pajak konsumsi khusus; … |
Dengan demikian, kelompok barang dan jasa yang tidak akan dikenakan PPN berkurang menjadi 8% mulai 1 Juli 2023 meliputi:
Telekomunikasi, teknologi informasi, kegiatan keuangan, perbankan, sekuritas, asuransi, bisnis real estat, logam, produk logam prefabrikasi, produk pertambangan (tidak termasuk pertambangan batu bara), kokas, minyak bumi olahan, produk kimia, barang dan jasa yang dikenakan pajak konsumsi khusus.
2. Barang dan jasa tidak dikenakan pengurangan PPN menjadi 8% pada tahun 2022
Sesuai dengan Keputusan 15/2022/ND-CP, PPN akan dikurangi menjadi 8% untuk kelompok barang dan jasa yang saat ini dikenakan tarif pajak 10%, kecuali untuk kelompok barang dan jasa berikut:
- Telekomunikasi, kegiatan keuangan, perbankan, sekuritas, asuransi, bisnis properti, logam dan produk logam prefabrikasi, produk pertambangan (kecuali pertambangan batu bara), kokas, minyak bumi olahan, dan produk kimia. Rinciannya terdapat pada Lampiran I yang diterbitkan berdasarkan Keputusan 15/2022/ND-CP.
- Barang dan jasa yang dikenakan pajak konsumsi khusus. Rinciannya terdapat pada Lampiran II yang diterbitkan melalui Keputusan 15/2022/ND-CP.
- Teknologi informasi sesuai dengan undang-undang teknologi informasi. Rinciannya terdapat pada Lampiran III yang diterbitkan melalui Keputusan Menteri 15/2022/ND-CP.
Pengurangan PPN untuk setiap jenis barang dan jasa diterapkan secara seragam pada tahap impor, produksi, pengolahan, dan perdagangan. Produk batubara yang dijual (termasuk batubara yang ditambang dan kemudian disaring dan diklasifikasikan berdasarkan proses tertutup sebelum dijual) dikenakan pengurangan PPN. Produk batubara dalam Lampiran I yang diterbitkan dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 15/2022/ND-CP, pada tahap selain penambangan dan penjualan, tidak dikenakan pengurangan PPN.
Dalam hal barang dan jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II, dan III yang diterbitkan bersamaan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15/2022/ND-CP tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai atau dikenai Pajak Pertambahan Nilai sebesar 5% berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, maka berlaku ketentuan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan tidak diberikan pengurangan Pajak Pertambahan Nilai.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)