Ini bukan sekadar kisah tentang gang dan jalan yang diberi tampilan baru, tetapi juga sebuah kesaksian yang kuat tentang persatuan dan pengorbanan kepentingan pribadi demi pembangunan bersama komunitas di tengah kota yang ramai di mana "setiap inci tanah sangat berharga".

Angka-angka tersebut berbicara banyak tentang pengorbanan besar yang dilakukan dengan menyumbangkan tanah senilai miliaran dong untuk program pembangunan pedesaan yang baru.
Menurut laporan Asosiasi Petani Kota Ho Chi Minh, selama 10 tahun terakhir, dalam upaya pembangunan pedesaan kota, asosiasi di semua tingkatan telah memobilisasi 4.471 anggota dan petani untuk menyumbangkan lebih dari 2.840.000 meter persegi lahan, menyumbang 143,7 miliar VND, dan menyediakan lebih dari 163.000 hari kerja untuk membangun dan memperbaiki lebih dari 16.200 km jalan pedesaan; meningkatkan lebih dari 522 km kanal; dan merenovasi serta memperkuat 393 jembatan dan gorong-gorong, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas transportasi dan kriteria irigasi di daerah tersebut.
Menurut Bapak Thai Quoc Dan, mantan Wakil Kepala Kantor Koordinasi Pembangunan Pedesaan Baru Kota Ho Chi Minh, hasil dari 10 tahun pelaksanaan gerakan teladan "Kota bergandengan tangan membangun daerah pedesaan baru", dari tahun 2010 hingga 2020, menunjukkan bahwa kota tersebut telah memobilisasi seluruh sistem politik dan masyarakat di 56 kecamatan untuk berkontribusi pada pembangunan pedesaan, dengan total dana dukungan lebih dari 2.800.900 juta VND.
Hal ini melibatkan pengerahan lebih dari 26.000 rumah tangga untuk menyumbangkan tanah dan bangunan untuk pembangunan jalan, yang mencakup area seluas 2.972.300 meter persegi…
Kontribusi ini telah secara signifikan mengurangi biaya pembebasan lahan bagi anggaran negara, sekaligus membantu mempercepat penyelesaian kriteria infrastruktur, menciptakan momentum bagi Kota Ho Chi Minh untuk mempercepat pembangunan kawasan pedesaan baru di distrik pinggiran kota, dan renovasi perkotaan di kawasan pusat kota.
Para donatur yang murah hati menyumbangkan tanah dan miliaran dong untuk membangun jalan-jalan pedesaan yang vital.
Di distrik-distrik pinggiran Kota Ho Chi Minh, gerakan donasi lahan terkait erat dengan pemenuhan kriteria infrastruktur transportasi dalam Program Target Nasional untuk pembangunan daerah pedesaan baru. Banyak petani tidak ragu untuk menyerahkan lahan pertanian dan lahan permukiman yang berharga sebagai imbalan atas jalan yang jelas, yang melayani kepentingan jangka panjang masyarakat.
Di komune Phu My Hung, Bapak Bui Van Deo adalah salah satu contoh cemerlang dalam gerakan donasi lahan untuk program Pembangunan Pedesaan Baru di Kota Ho Chi Minh. Kontribusinya tidak terbatas pada satu kejadian saja, tetapi mencakup banyak proyek penting di komune tersebut.
Tindakan perintis Bapak Deo yang menyumbangkan lahan luas, yang dilaporkan bernilai miliaran dong, untuk peningkatan jalan telah menciptakan efek domino yang kuat di masyarakat. Setelah jalan baru yang bersih dibangun, perdagangan dan transportasi barang menjadi lebih mudah bagi masyarakat di daerah tersebut, sehingga mendorong pembangunan ekonomi pertanian. Kemurahan hati Bapak Deo memudahkan pemerintah daerah untuk memobilisasi rumah tangga lain, yang berkontribusi pada pencapaian standar Kawasan Pedesaan Baru yang cepat di distrik Cu Chi.
Di komune Long Thoi, Bapak Nhu Ngoc An, seorang petani veteran di daerah yang sebagian tergenang banjir ini, secara sukarela menyumbangkan lebih dari 1.000 meter persegi lahan. Beliau juga mendorong rumah tangga tetangga untuk menyumbangkan lahan agar pemerintah dapat membangun jalan.
Pada tahun 2016, keluarga Bapak An melanjutkan donasi berupa lahan seluas lebih dari 70 meter persegi dan bangunan senilai lebih dari 1 miliar VND untuk memperluas gang 348.
"Berkat upaya kolektif dan persatuan masyarakat, jaringan infrastruktur transportasi di Dusun 2 telah secara bertahap ditingkatkan. Saat ini, gang-gangnya sudah diaspal dan dibeton, tidak lagi berlumpur seperti sebelumnya," ungkap Bapak An.
Sementara itu, di komune Thanh An, Bapak Nguyen Van Doi menyumbangkan lebih dari 13.000 meter persegi lahan penghasil garam untuk membangun tanggul darat dan jalan pedesaan guna mendukung produksi garam bagi petani garam dan ekowisata lokal.

"Sebelumnya, tanggul ini hanya dibangun sementara, sehingga beberapa bagian jebol akibat air pasang, menyebabkan kerusakan signifikan bagi petani garam. Itulah mengapa saya menyumbangkan lahan bersama pemerintah untuk meningkatkan tanggul agar masyarakat dapat berproduksi dengan tenang dan perdagangan dapat difasilitasi," ujar Bapak Nam Doi.
Kisah-kisah orang-orang di pinggiran Kota Ho Chi Minh yang menyumbangkan tanah telah membuktikan bahwa program Pembangunan Pedesaan Baru benar-benar "dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".
Donasi sukarela lahan senilai miliaran, bahkan puluhan miliar dong (distrik Binh Chanh saja menyumbangkan lebih dari 3 juta m² senilai lebih dari 2.300 miliar dong) telah menegaskan peran utama dan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan secara keseluruhan. Mereka memahami bahwa pengorbanan keuntungan kecil yang bersifat sementara akan membawa keuntungan besar dan jangka panjang bagi generasi mendatang. Kehendak rakyat adalah sumber daya yang paling ampuh, "tanah emas" yang tak ternilai harganya bagi Kota Ho Chi Minh untuk terus mantap dalam membangun dan mengembangkan kawasan pedesaan modern.
Sumber: https://ttbc-hcm.gov.vn/hang-ngan-ho-dan-tphcm-tu-guyen-hien-dat-tien-ty-lam-nong-thon-moi-1020198.html






Komentar (0)