Menurut Wakil Menteri Sains dan Teknologi Hoang Minh, perusahaan rintisan inovatif bukan lagi sekadar tren, tetapi telah menjadi penggerak yang tak terelakkan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya saing nasional, serta merupakan solusi bagi permasalahan pembangunan negara yang pesat dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Sains dan Teknologi Hoang Minh berpidato di SURF 2025.
Menurut laporan “Global Startup Ecosystem Index 2025” yang diterbitkan oleh StartupBlink, Vietnam naik satu peringkat ke posisi ke-55 dalam peringkat global, terus menegaskan peningkatan kualitas ekosistem startup.
Di Asia Tenggara, Vietnam mempertahankan posisi ke-5 setelah Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand; dan berada di peringkat ke-11 di kawasan Asia- Pasifik . Khususnya, Vietnam telah naik ke peringkat ke-28 secara global dalam hal jumlah startup – menunjukkan peningkatan pesat dalam ukuran dan vitalitas komunitas startup.
Ekosistem startup Vietnam dinilai semakin beragam dan terspesialisasi dengan banyak area pertumbuhan kuat, seperti teknologi keuangan (Fintech), kecerdasan buatan (AI), teknologi pendidikan (Edtech), teknologi medis (Healthtech), dan ekonomi sirkular.
Bersamaan dengan unicorn-unicorn ternama seperti MoMo dan Sky Mavis, banyak startup potensial baru di bidang blockchain, komputasi awan, dan logistik digital telah mulai berekspansi secara regional dan global. Vietnam semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat inovasi paling dinamis dan menarik di Asia Tenggara.
Namun, Wakil Menteri Hoang Minh juga menunjukkan bahwa, di samping hasil yang telah dicapai, ekosistem startup Vietnam masih memiliki banyak keterbatasan. Jumlah organisasi dan individu yang memulai bisnis masih rendah; jumlah perusahaan KNĐMST baru hanya mencapai sekitar 0,4% dari total perusahaan, dan sejauh ini hanya terdapat 2 perusahaan unicorn.
Kemampuan perusahaan Vietnam untuk berekspansi ke pasar internasional masih lemah; aliran modal ventura cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir dan partisipasi aliran modal ventura domestik masih sangat rendah.
Interaksi antar elemen dalam ekosistem startup Vietnam belum berkelanjutan, aktivitas startup sebagian besar bersifat spontan, tanpa arah dan metode. Hal ini menyebabkan startup sebagian besar berskala kecil, kurang kompetitif di kawasan ini, dan kurang efektif dalam memanfaatkan hasil riset dan pengetahuan lokal.
Semangat inovasi dan kewirausahaan belum merata di seluruh lapisan masyarakat, belum menggalang kekuatan seluruh masyarakat untuk menciptakan suatu ekosistem yang menyeluruh, yang di dalamnya terbentuk budaya dan kesadaran yang benar terhadap usaha rintisan (startup), berani mengambil risiko, toleran terhadap kegagalan, menghargai perbedaan, senantiasa berinovasi dan beradaptasi sehingga terciptalah suatu daya dorong bagi pembangunan yang berkelanjutan.
Menurut Bapak Hoang Minh, keterbatasan-keterbatasan di atas antara lain disebabkan oleh belum lengkapnya regulasi perundang-undangan yang terkait dengan usaha rintisan (startup) dan belum sinkronnya regulasi dari pusat sampai daerah, serta belum sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi dan transformasi digital, serta kegiatan usaha rintisan (startup) yang begitu pesat.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/he-sinh-thai-khoi-nghiep-viet-nam-ngay-cang-da-dang-chuyen-sau/20250730032915321
Komentar (0)