Sistem persinyalan jalan diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2008, meliputi:
1. Sistem persinyalan jalan meliputi sinyal pengatur lalu lintas, lampu lalu lintas, rambu-rambu, marka jalan, penanda atau dinding pengaman, dan penghalang.
2. Perintah pengatur lalu lintas adalah sebagai berikut:
a) Angkat lengan Anda secara vertikal untuk memberi sinyal kepada peserta lalu lintas di semua arah untuk berhenti;
b) Dua lengan atau satu lengan terentang memberi isyarat kepada peserta lalu lintas yang berada di depan dan di belakang pengatur lalu lintas untuk berhenti; peserta lalu lintas di sebelah kanan dan kiri pengatur lalu lintas boleh meneruskan perjalanan;
c) Tangan kanan diangkat ke depan untuk memberi isyarat kepada peserta lalu lintas di belakang dan di sebelah kanan pengatur lalu lintas untuk berhenti; peserta lalu lintas di depan pengatur lalu lintas boleh berbelok ke kanan; peserta lalu lintas di sebelah kiri pengatur lalu lintas boleh berjalan ke segala arah; pejalan kaki yang menyeberang jalan harus berjalan di belakang pengatur lalu lintas.
Rambu-rambu jalan dibagi menjadi 5 kelompok dasar. (Foto ilustrasi)
Rambu-rambu lalu lintas diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Lalu Lintas Tahun 2008, meliputi:
a. Tanda larangan untuk menunjukkan larangan;
b. Tanda bahaya untuk memperingatkan situasi yang berpotensi membahayakan;
c. Tanda perintah, untuk menunjukkan perintah yang harus dijalankan;
d. Tanda untuk menunjukkan arah atau hal yang perlu diketahui;
d. Rambu tambahan untuk menjelaskan jenis-jenis tambahan rambu larangan, rambu bahaya, rambu perintah, dan rambu petunjuk.
Arti setiap jenis rambu lalu lintas menurut ketentuan Pasal 15, Bab 3, Bagian 2 Peraturan Teknis Nasional QCVN 41:2019/BGTVT tentang Rambu Lalu Lintas adalah sebagai berikut:
Rambu larangan adalah rambu yang menunjukkan larangan yang tidak boleh dilanggar oleh pengguna jalan. Rambu larangan umumnya berbentuk lingkaran, dengan batas merah dan latar belakang putih, serta gambar, angka, atau huruf hitam yang menunjukkan larangan tersebut, kecuali dalam beberapa kasus khusus.
Rambu perintah adalah rambu yang menunjukkan perintah yang harus diikuti. Pengguna jalan wajib mematuhi perintah yang tertera pada rambu (kecuali untuk beberapa rambu khusus). Rambu-rambu ini berbentuk lingkaran dengan latar belakang biru dan gambar putih yang melambangkan perintah untuk memberi tahu pengguna jalan.
- Kelompok rambu bahaya dan peringatan adalah sekelompok rambu yang memberi tahu pengguna jalan tentang bahaya di jalan sebelumnya sehingga mereka dapat secara proaktif mencegahnya tepat waktu. Rambu-rambu ini umumnya berbentuk segitiga sama sisi, dengan batas merah, latar belakang kuning, dan memiliki gambar hitam yang menggambarkan kejadian yang perlu diberi tanda.
- Kelompok rambu adalah sekelompok rambu yang digunakan untuk memberikan informasi dan instruksi yang diperlukan kepada pengguna jalan. Rambu-rambu tersebut umumnya berbentuk persegi panjang, persegi, atau panah, dengan latar belakang biru.
- Kelompok tanda tambahan dan tanda tertulis kata-kata adalah kelompok tanda yang melengkapi isi kelompok tanda pada pasal 15.1, 15.2, 15.3, 15.4 Pasal ini atau dipakai secara berdiri sendiri.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)