
Pemandangan pertemuan - Foto: Quochoi.vn
Banyak isu parlemen yang dibahas di media, dan ada pula pendapat parlemen yang dikomentari dan dibahas oleh rakyat, benar atau salah.
Diskusi-diskusi tersebut merupakan kepentingan publik, yang juga menimbulkan pertanyaan yang tampaknya lama tetapi mendasar: Bagaimana cara membahas undang-undang di parlemen secara efektif?
Hukum diciptakan untuk mengatasi masalah nyata dalam kehidupan: kekurangan yang membuat orang menderita, risiko sosial yang tidak dapat diabaikan lagi, atau hambatan yang menghambat pembangunan.
Jadi, pembahasan di Majelis Nasional pertama-tama adalah untuk memperjelas: Apa masalah inti yang ingin dipecahkan oleh RUU ini? Seberapa seriuskah masalah tersebut? Apakah benar-benar perlu menggunakan perangkat hukum atau hanya perlu memperbaiki implementasi, proses, atau peraturannya?
Ketika permasalahan didefinisikan dengan jelas, diskusi legislatif akan lebih mudah dipahami. Sebaliknya, jika permasalahannya samar, semakin sering undang-undang dibahas, semakin besar kemungkinannya akan menyimpang dari kenyataan.
Tidak ada kebijakan yang "netral" dan tidak memengaruhi siapa pun. Di setiap bidang, mulai dari keamanan siber dan data pribadi hingga e-commerce dan pembangunan perkotaan, ada pilihan: Kebebasan atau kendali? Inovasi atau keamanan? Memprioritaskan satu kelompok atau yang lain?
Oleh karena itu, Majelis Nasional harus membahas dengan saksama: Apakah kebijakan dalam RUU ini menyelesaikan masalah? Siapa yang akan diuntungkan, siapa yang akan terdampak? Apakah manfaat publik lebih besar daripada biaya sosialnya? Apakah laporan penilaian dampaknya andal dan lengkap? Adakah pilihan kebijakan yang lebih baik?
Inilah hakikat politik -representatif Majelis Nasional: memilih demi kebaikan bersama, bukan sekadar demi kenyamanan pengelolaan negara.
Suatu hukum tidak sekadar menciptakan peraturan baru; yang lebih penting, ia mendefinisikan apa yang boleh dilakukan oleh Negara dan apa yang tidak boleh dilakukannya.
Oleh karena itu, pembahasan di parlemen perlu diperjelas: Hak-hak masyarakat dan bisnis mana yang harus dijamin sepenuhnya?
Dalam kasus apa dan sejauh mana Negara dapat membatasi kekuasaan tersebut? Bagaimana mekanisme pengawasan dan keseimbangan dirancang untuk mencegah penyalahgunaan? Bagaimana transparansi dan akuntabilitas dapat diwajibkan dalam pelaksanaannya?
Ketika Kongres menetapkan prinsip-prinsip ini, hukum menjadi tahan lama dan masyarakat benar-benar terlindungi.
Belakangan ini, diskusi telah menyimpang ke detail-detail spesifik hanya karena batas antara cabang legislatif dan eksekutif belum jelas. Pengalaman dari negara lain menunjukkan bahwa pembagian alami berikut ini paling masuk akal:
Majelis Nasional memutuskan tujuan, prinsip, kebijakan utama, dan batasan kekuasaan; Pemerintah merancang spesifikasi teknis seperti standar, spesifikasi, prosedur, formulir, dll. berdasarkan data, keahlian operasional, dan kemampuan untuk memperbarui kenyataan.
Alasan mengapa peraturan teknis harus diputuskan oleh Pemerintah adalah karena peraturan teknis bersifat objektif dan tidak dapat diputuskan melalui suara terbanyak.
Standar keselamatan, persyaratan penyimpanan data, atau parameter lingkungan... semuanya didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi, kapasitas infrastruktur, biaya dan manfaat yang terukur, standar internasional, dan kemampuan peralatan untuk melaksanakannya.
Hukum yang baik tidak akan berarti apa-apa jika tidak dapat ditegakkan. Oleh karena itu, para delegasi harus berdiskusi untuk mengklarifikasi: Apakah aparat memiliki kapasitas untuk menegakkannya? Apakah hukum tersebut memberikan beban yang berlebihan kepada masyarakat dan pelaku bisnis? Apakah ada mekanisme akuntabilitas dan pengawasan yang jelas?
Parlemen bukan hanya tempat untuk membuat undang-undang tetapi juga tempat untuk memastikan bahwa undang-undang diterapkan dengan benar dalam kehidupan.
Tujuan debat legislatif di parlemen adalah untuk memecahkan masalah-masalah besar, memilih kebijakan yang optimal, menentukan batas-batas kekuasaan, dan memastikan hukum dapat ditegakkan. Tujuannya bukan untuk memperdebatkan setiap kata, atau untuk mendalami detail-detail teknis yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan keahlian.
Ketika Majelis Nasional berdiskusi di tingkat yang tepat, undang-undang akan lebih jelas dan efektif. Dan yang terpenting: masyarakat akan lebih terlindungi, bisnis akan memiliki lebih banyak energi untuk berkembang, dan negara akan maju lebih cepat dan lebih jauh.
Sumber: https://tuoitre.vn/hieu-qua-thao-luan-luat-o-nghi-truong-20251202084154465.htm






Komentar (0)