Pelatih Shin Tae Yong dipecat oleh Ulsan HD Club setelah hanya 65 hari bekerja sama menyusul serangkaian hasil buruk. Namun, menurut pers Korea, ahli strategi Korea tersebut kehilangan pekerjaannya bukan karena keahliannya, melainkan karena skandal di klub tersebut, yang telah mengguncang sepak bola Korea belakangan ini.

Pemain Ulsan HD Lee Chung Yong merayakan dengan gaya golf untuk mengejek pelatih Shin Tae Yong (Foto: Getty).
Baru-baru ini, pemain Ulsan HD, Lee Chung Yong, membuat sensasi dengan selebrasi ala golfnya. Menurut media Korea Selatan, bintang berusia 37 tahun itu mengejek pelatih Shin Tae Yong, yang baru-baru ini dipecat oleh klub.
Sebelum pelatih Shin Tae Yong kehilangan pekerjaannya, foto dirinya membawa tas golf di bus tim menjadi viral di media sosial Korea, menimbulkan kecurigaan bahwa ia sedang bermain golf saat Ulsan HD memainkan pertandingan tandang.
Setelah foto tersebut dirilis, pelatih Shin Tae Yong menjelaskan bahwa ia sedang membawa tas golf putranya ketika kebetulan melewati rumah mereka di Seongnam. Namun, penjelasan ini gagal meyakinkan para pemain, termasuk Lee Chung Yong.
Menurut mantan CEO Ulsan HD Kim Kwang Guk (yang mengundurkan diri segera setelah pelatih Shin Tae Yong dipecat), kontroversi mengenai "tas golf" bukanlah alasan utama pemecatan pelatih Shin Tae Yong.

Tas golf Pelatih Shin Tae Yong ditemukan di dalam bus yang membawa seluruh tim Ulsan HD (Foto: Osen).
"Dia dipecat karena gaya manajemennya, termasuk cara dia memperlakukan para pemain, tidak sejalan dengan arahan klub," kata Kim Kwang Guk. Kim juga menerima keluhan dari beberapa pemain bahwa metode latihan Pelatih Shin Tae Yong tidak lagi cocok untuk sepak bola modern dan hanya cocok untuk "pemain muda dan pelajar."
Menurut Kim Kwang Guk, Pelatih Shin Tae Yong terus-menerus melakukan pelecehan verbal terhadap para pemain dan melakukan berbagai tindakan seperti mencubit telinga mereka dan memukul mereka dengan ringan untuk "mendisiplinkan" mereka. Ia menambahkan, "Kami telah memperingatkan Pelatih Shin Tae Yong secara lisan dan tertulis bahwa ia tidak diperbolehkan memukul para pemain." Ia menambahkan bahwa metode "pendisiplinan" seperti pelecehan verbal, mencubit telinga, atau memukul pemain dengan ringan hanya pantas dilakukan oleh generasi yang lebih tua.
Ketegangan meningkat ketika pelatih Shin Tae Yong mencoret beberapa pemain veteran karena kondisi fisik yang buruk. Hal ini menyebabkan keretakan di antara kedua belah pihak. Setelah itu, kelompok pemain ini memutuskan untuk memecat pelatih kelahiran 1971 tersebut.
Lee Chung Yong pernah berkata tentang makna tersembunyi: "Maka semua orang akan tahu siapa yang lebih tulus, pelatih atau pemain".

Pelatih Shin Tae Yong dituduh memarahi dan memukuli pemain Ulsan HD (Foto: Ulsan HD).
Patut dicatat, setelah kepergian pelatih Shin Tae Yong, Ulsan HD melejit. Mereka meraih dua kemenangan beruntun melawan Gwangju (Liga Korea) pada 19 Oktober dan Sanfrecce Hiroshima (Liga Champions AFC Elite) pada 21 Oktober.
Setelah dipecat oleh Ulsan HD Club, Pelatih Shin Tae Yong sempat mengisyaratkan kemungkinan kembali bekerja di Indonesia. Namun, Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, segera membantah informasi tersebut.
Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/hlv-shin-tae-yong-vuong-vao-be-boi-chan-dong-bong-da-han-quoc-20251024115140538.htm










Komentar (0)