Foto ilustrasi.
Pemerintah mengeluarkan Keputusan 151/2025/ND-CP yang mengatur pembagian kewenangan pemerintah daerah pada dua tingkat, desentralisasi dan delegasi di sektor pertanahan.
Khusus mengenai ketentuan peralihan, Peraturan Pemerintah ini dengan jelas menyatakan bahwa apabila permohonan alokasi tanah, sewa tanah, dan perubahan peruntukan tanah telah diajukan sebelum tanggal 1 Juli 2025, namun belum mendapat keputusan dari instansi yang berwenang, maka akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Dalam hal perkara yang menjadi kewenangan Komite Rakyat Provinsi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum tanggal 1 Juli 2025, Ketua Komite Rakyat Provinsi segera menyelesaikannya berdasarkan tata cara dan prosedur yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebelum tanggal berlakunya Keputusan ini.
Dalam perkara yang menjadi kewenangan Komite Rakyat Distrik menurut ketentuan undang-undang sebelum tanggal 1 Juli 2025, Ketua Komite Rakyat Komune sekarang akan menyelesaikannya menurut tata cara dan prosedur yang ditentukan dalam Keputusan ini.
Kontrak sewa tanah yang ditandatangani sebelum 1 Juli 2025 akan tetap berlaku sampai berakhirnya jangka waktu yang tercantum dalam kontrak.
Berkas pendaftaran tanah, hak atas tanah, penerbitan Sertifikat Hak Guna Usaha, dan hak milik atas tanah yang telah diterima sebelum tanggal 1 Juli 2025 tetapi belum diselesaikan oleh instansi yang berwenang, dilaksanakan sebagai berikut:
Dalam hal perkara yang menjadi kewenangan Panitia Pertanahan Daerah Provinsi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan sebelum tanggal 1 Juli 2025, maka perkara tersebut wajib diselesaikan menurut tata cara dan prosedur yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan sebelum berlakunya Keputusan ini.
Dalam perkara yang menjadi kewenangan Komite Rakyat Distrik menurut ketentuan undang-undang sebelum tanggal 1 Juli 2025, Ketua Komite Rakyat Komune sekarang akan menyelesaikannya menurut tata cara dan prosedur yang ditentukan dalam Keputusan ini.
Bagi daerah yang sedang menyusun daftar harga tanah yang akan diumumkan dan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2026, dan saat ini sudah menerapkan model pemerintahan daerah dua tingkat, Pemerintah Daerah Provinsi pada unit pemerintahan yang baru tetap melaksanakan tugas menyusun daftar harga tanah untuk segera diumumkan dan diberlakukan mulai tanggal 1 Januari 2026 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Terkait dengan tata cara dan pencatatan pendaftaran tanah, aset yang melekat pada tanah, dan pencatatan kadaster, Pemerintah mewajibkan instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan tidak mewajibkan pengguna tanah untuk melakukan pembetulan catatan dan dokumen yang berkaitan dengan pertanahan pasca penataan dan organisasi pemerintahan daerah dua tingkat, melainkan melakukannya secara serentak pada saat pengguna tanah melaksanakan urusan pemerintahan atau berdasarkan kebutuhan pengguna tanah.
Komite Rakyat di tingkat komune bertanggung jawab untuk mengumumkan secara publik perencanaan penggunaan lahan di tingkat komune di kantor pusat lembaga dan di portal informasi elektronik Komite Rakyat di tingkat komune.
Resolusi tentang penataan unit administratif setingkat provinsi pada tahun 2025 disahkan oleh Majelis Nasional pada pagi hari tanggal 12 Juni, yang memutuskan untuk mengurangi jumlah provinsi dan kota di seluruh negeri dari 63 menjadi 34.
Dengan demikian, setelah penataan tersebut, seluruh negeri memiliki 34 provinsi dan kota serta 3.321 kotamadya, distrik, dan kawasan khusus.
Sesuai rencana Pemerintah, mulai 30 Juni, semua daerah akan mengumumkan batas administratif baru provinsi dan komune secara serentak, beserta perangkat kepemimpinan baru. Mulai 1 Juli, perangkat baru yang mengikuti model pemerintahan daerah dua tingkat ini akan resmi beroperasi.
Menurut VTV
Sumber: https://baothanhhoa.vn/ho-so-cap-so-do-truoc-1-7-giai-quyet-theo-tham-quyen-cu-hay-moi-252252.htm










Komentar (0)