Banyak indikator yang mengalami penurunan
Sejalan dengan itu, aktivitas bisnis properti dalam 6 bulan pertama tahun ini tumbuh negatif 11,58% dibandingkan periode yang sama, menyumbang 3,5% dari PDRB kota. Sementara itu, pada kuartal kedua tahun 2023 saja, tingkat pertumbuhan negatif mencapai 16,2%. Pendapatan bisnis properti juga menurun sebesar 8,3% dibandingkan periode yang sama. Dari jumlah tersebut, 4 bulan pertama tahun ini menurun sebesar 14,6%, dan 5 bulan pertama tahun ini menurun sebesar 11,5% dibandingkan periode yang sama.
Data di atas menunjukkan bahwa pasar properti masih menghadapi banyak kesulitan dalam beberapa periode terakhir akibat berbagai faktor pasar. Namun, saat ini, terdapat tanda-tanda pemulihan yang memperlambat penurunan, yang mengarah pada pemulihan industri konstruksi secara bertahap.
Terkait perizinan, dalam 6 bulan pertama tahun ini, terdapat 689 unit baru yang didirikan (turun 52,6%), dengan modal terdaftar mencapai VND 26,75 miliar (turun 63,5%) dibandingkan periode yang sama pada 6 bulan pertama tahun 2022. Terdapat 3 proyek perizinan baru dengan modal terdaftar sebesar 5,8 juta dolar AS. 4 proyek penyesuaian dengan modal terdaftar sebesar 25,6 juta dolar AS, dan 25 proyek penyertaan modal sebesar 99,6 juta dolar AS.
Total investasi asing di sektor properti dalam 6 bulan pertama tahun 2023 mencapai 131 juta dolar AS. Angka ini signifikan karena pada kuartal pertama tahun 2023, hanya 6,9 juta dolar AS yang diinvestasikan, tanpa proyek baru atau penyesuaian modal. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing masih tertarik pada pasar properti Vietnam. Mereka bahkan memiliki ekspektasi tinggi terhadap pemulihan yang akan datang dan siap berinvestasi di bidang ini.
Tanda-tanda di atas menunjukkan bahwa kegiatan untuk menghilangkan kesulitan dan hambatan bagi bisnis real estate di Kota Ho Chi Minh telah menghasilkan perkembangan positif.
Aktivitas bisnis real estat di Kota Ho Chi Minh menunjukkan tanda-tanda pemulihan.
Belakangan ini, pemerintah kota telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung pelaku usaha yang menghadapi berbagai kesulitan, terutama masalah hukum terkait proyek tersebut. Khususnya, Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh telah menerbitkan Surat Keterangan Resmi No. 2049/UBND-DT tertanggal 17 Mei 2023 kepada Kelompok Kerja Perdana Menteri tentang peninjauan, desakan, dan arahan untuk mengatasi kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan proyek properti bagi daerah dan pelaku usaha, serta melaporkan hasil pelaksanaan persyaratan dan beberapa proposal serta rekomendasi kepada Kelompok Kerja.
Khususnya, kota ini telah mengklasifikasikan permasalahan terkait perumahan sosial, renovasi dan rekonstruksi gedung apartemen, proyek investasi untuk membangun perumahan komersial, dan kawasan perkotaan. Pada saat yang sama, kota ini juga mengelompokkan permasalahan terkait lahan, perencanaan, investasi, dan isu-isu lainnya. Untuk setiap permasalahan, kota ini memiliki proposal dan rekomendasi spesifik untuk menyelesaikannya.
8 proyek yang memenuhi syarat untuk dijual
Pada kuartal kedua tahun 2023, Kota Ho Chi Minh mengonfirmasi kelayakan untuk menjual dan menyewa-beli produk perumahan masa depan dari 8 proyek dengan total 6.313 rumah, turun 18,6% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023 (7.753 rumah) dan turun 33,24% dibandingkan dengan periode yang sama pada kuartal kedua tahun 2022 (9.456 rumah).
Pemerintah kota juga mencatat bahwa proyek-proyek yang memenuhi syarat untuk dijual dan disewa-belikan perumahan masa depan pada kuartal ini adalah proyek-proyek yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dan tidak akan menyelesaikan prosedur mobilisasi modal hingga kuartal kedua tahun 2023. Oleh karena itu, data di atas tidak menilai situasi aktual pasar properti saat ini di Kota Ho Chi Minh.
Juga pada kuartal kedua tahun 2023, proyek apartemen bertingkat tinggi yang menggabungkan perdagangan, jasa, dan perkantoran di Kota Thu Duc dengan luas tanah lebih dari 7.700 m2 dan skala 650 apartemen telah disetujui untuk kebijakan investasi.
Selain itu, kota ini juga sedang melaksanakan 30 proyek perumahan komersial dengan skala hampir 34.000 apartemen dan 222 rumah susun. Sebuah proyek apartemen dengan 166 unit telah selesai pada kuartal ini. Kota ini juga sedang melaksanakan 5 proyek perumahan sosial dengan 3.788 unit, dan 1 proyek akan mendapatkan izin baru pada kuartal kedua tahun 2023.
Banyak proyek perumahan sosial yang dilaksanakan untuk menghilangkan "dahaga" segmen ini.
Khususnya di kota, tidak ada proyek yang mengizinkan pengalihan tanah dengan infrastruktur yang diinvestasikan untuk membangun rumah dan tidak ada proyek wisata resor.
Pada kuartal kedua tahun 2023, bisnis dapat mengakses modal kredit karena pelonggaran kebijakan perbankan, tetapi menurut prediksi, pasar real estat kota belum banyak berubah dibandingkan dengan 6 bulan pertama tahun 2023 karena kurangnya proyek konstruksi baru.
Sementara itu, Pemerintah dan Pemprov DKI Jakarta harus terus fokus menyempurnakan kerangka hukum, menyelesaikan kendala internal, dan mendorong likuidasi produk-produk yang telah selesai. Hal ini bertujuan untuk segera menghidupkan kembali pasar properti, dengan menghadirkan berbagai produk baru, terutama segmen berbiaya rendah yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)