Sindrom Mallory Weiss ditandai dengan pendarahan gastrointestinal akut akibat robeknya mukosa di kerongkongan atau di dekat lambung atau kombinasi keduanya akibat peningkatan tekanan perut yang tiba-tiba dan tajam.
Artikel ini dikonsultasikan secara profesional oleh Associate Professor, Dr. Nguyen Anh Tuan, Kepala Departemen Bedah Pencernaan, Rumah Sakit Militer Pusat 108.
Ciri
- Sindrom Mallory Weiss menyumbang sekitar 8-15% kasus perdarahan saluran cerna bagian atas.
- Pada kebanyakan kasus, pendarahan berhenti dengan sendirinya.
- Pendarahan hebat dapat terjadi pada sekitar 10% pasien dengan sindrom ini.
Alasan
- Penyebab utamanya adalah:
* Muntah.
* Batuk.
* Kejang.
* Trauma perut.
* Stres.
* Kesulitan buang air besar.
* Resusitasi jantung paru.
- Faktor risiko yang berkontribusi terhadap kondisi ini:
* Minum alkohol.
* Hernia hiatus.
* Makan berlebihan yang tidak terkendali.
* Mengompol.
* Penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Di antara faktor-faktor tersebut, konsumsi alkohol dianggap sebagai salah satu faktor risiko terpenting. Sekitar 50-70% pasien sindrom Mallory Weiss memiliki riwayat konsumsi alkohol.
Gejala
- Muntah darah.
- Kotoran berwarna hitam seperti bubuk kopi.
- Beberapa gejala lain seperti pucat, pusing, lelah, sakit perut, nyeri dada, berkeringat, tekanan darah rendah...
Diagnosis dan pengobatan
- EGD (Esophagogastroduodenoscopy - Endoskopi saluran cerna bagian atas) berperan dalam diagnosis definitif, sehingga memberikan intervensi pengobatan.
- Perawatan EGD yang tidak berhasil mungkin melibatkan intervensi vaskular.
- Jika intervensi vaskular tidak berhasil, pembedahan dapat dilakukan.
Pencegahan
- Makan secara ilmiah , utamakan makanan yang kaya serat dan vitamin.
- Batasi alkohol dan makanan cepat saji (ayam goreng, daging beku...).
- Batasi makanan pedas, panas, asam, asin yang berbahaya bagi lambung, usus atau makanan yang mengiritasi lambung.
- Pertahankan pola olahraga minimal 30 menit sehari untuk membantu fungsi usus lancar.
- Jangan makan terlalu banyak atau membiarkan perut Anda terlalu lapar.
- Jangan berolahraga berat atau berbaring segera setelah makan untuk menghindari risiko sakit perut dan refluks gastroesofageal.
- Jaga kesehatan pencernaan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan rutin memberikan obat cacing, suplemen enzim pencernaan, kolagen, dan vitamin...
- Bila terdapat gejala dugaan pendarahan saluran cerna, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Italia Amerika
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)