Pada tanggal 21 Oktober, Rumah Sakit Umum Duc Giang (Hanoi) secara resmi diakui oleh Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit yang sangat baik untuk praktik menyusui.
Dr. Vu Thi Thu Nga, Kepala Departemen Neonatologi, Rumah Sakit Umum Duc Giang, mengatakan bahwa Departemen Obstetri saat ini menerima lebih dari 3.000 kelahiran setiap tahun. Untuk memberikan dukungan maksimal kepada para ibu, rumah sakit telah berinvestasi di ruang pemerahan terpisah yang dilengkapi dengan cangkir, sendok, alat pengukus dan pengering, serta pompa ASI.
Menurut dokter, pada tahap awal, penerapan model ini menemui banyak kesulitan. Banyak ibu merasa tidak nyaman dengan kontak kulit ke kulit yang terlalu lama atau masih mempertahankan kebiasaan membawa susu formula ke rumah sakit.

Menyusui membawa banyak manfaat bagi ibu dan bayi (Ilustrasi: Tu Anh).
Khususnya, masih terdapat kasus di mana para ibu menerima panggilan konsultasi susu formula hanya beberapa jam setelah melahirkan. Hal ini memengaruhi psikologi para ibu dalam praktik menyusui.
Bapak Nguyen Van Chi, Wakil Direktur Departemen Ibu dan Anak (Kementerian Kesehatan ), mengatakan bahwa menyusui merupakan langkah terpenting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak. Untuk memastikan semua anak mendapatkan ASI eksklusif, Kementerian Kesehatan telah membangun rumah sakit percontohan untuk praktik menyusui yang unggul.
"Hal ini akan mendorong fasilitas medis dengan spesialisasi kebidanan dan anak untuk benar-benar menerapkan pedoman Kementerian Kesehatan dalam mendukung pemberian ASI dan perawatan bayi baru lahir esensial sejak dini... Intervensi ini akan meningkatkan angka anak yang disusui dalam satu jam pertama setelah lahir dan mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama," ujar Bapak Chi.
Menurutnya, untuk mencapai kriteria rumah sakit menyusui yang unggul, selain penilaian dari lembaga profesional, masukan dari ibu dan keluarga baru pertama kali ini dimasukkan sebagai komponen proses penilaian.
Khususnya di Rumah Sakit Umum Duc Giang, tingkat kontak kulit ke kulit selama 90 menit mencapai 100% untuk persalinan normal dan 63% untuk operasi caesar. Rumah sakit ini juga menerapkan teknik retensi perineum pada persalinan normal sejak awal tahun 2024. Hingga saat ini, tingkat penjahitan perineum pada ibu yang melahirkan normal telah menurun hingga kurang dari 60%.
Kontak kulit ke kulit dan menyusui dini tidak hanya membantu ibu merangsang produksi ASI dan membatasi pendarahan pascapersalinan, tetapi juga membantu bayi menstabilkan suhu tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkuat ikatan ibu-anak.
Mereplikasi model untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak

Profesor Madya, Dr. Do Dinh Tung, Direktur Rumah Sakit Umum Duc Giang, berbicara di acara tersebut (Foto: Disediakan oleh rumah sakit).
Profesor Madya, Dr. Do Dinh Tung, Direktur Rumah Sakit Umum Duc Giang, menambahkan bahwa gelar ini tidak hanya merupakan suatu kebahagiaan tetapi juga merupakan pengakuan atas usaha keras, dedikasi, dan cinta kasih terhadap ibu dan anak selama ini.
"Gelar ini sangat sulit diraih. Oleh karena itu, ini merupakan kebanggaan sekaligus tanggung jawab yang besar. Rumah sakit akan terus menerapkan dan menyebarkan model ini ke fasilitas medis lainnya," tegas Bapak Tung.
Bapak Vu Cao Cuong, Wakil Direktur Dinas Kesehatan Hanoi , mengatakan bahwa pencapaian predikat ini bukan hanya kebahagiaan rumah sakit itu sendiri, tetapi juga kebanggaan bersama sektor kesehatan ibu kota dalam upayanya menjaga kesehatan ibu dan anak. Predikat ini merupakan suatu kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar pihak rumah sakit terus mempertahankan dan meningkatkan hasil yang telah dicapai, sekaligus menularkan model ini ke rumah sakit lain di kota ini.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/loi-ich-vang-cua-viec-cho-tre-bu-som-da-ke-da-voi-me-20251021215050649.htm
Komentar (0)