Lebih dari 80 juta pelajar Indonesia mendapatkan makanan gratis

Indonesia baru saja meluncurkan program "Makanan Bergizi Gratis" untuk 82,9 juta siswa. Program ini, yang akan berlangsung selama 5 tahun (2025-2029), bernilai 28 miliar dolar AS, yang bertujuan untuk mengatasi stunting pada anak dan meningkatkan pendapatan petani.

Meningkatkan nutrisi

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan satu dari 12 anak Indonesia di bawah usia lima tahun mengalami malnutrisi berat. Satu dari lima anak mengalami stunting. Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya peningkatan gizi anak, karena kekurangan gizi dan malnutrisi dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak, yang pada gilirannya memengaruhi masa depan bangsa.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto, selama kampanye pemilihannya tahun 2024, berjanji untuk bekerja mengatasi masalah stunting yang mempengaruhi 21,5% anak di bawah usia lima tahun di negara ini.

Sejak 6 Januari 2025, Indonesia telah menerapkan program pemberian makanan gratis untuk anak-anak guna mendukung keluarga berpenghasilan rendah dan meningkatkan status gizi anak-anak. Salah satu inisiatif yang menonjol adalah Program Pemberian Makanan Tambahan untuk Anak di Sekolah (School Feeding Program), yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Indonesia.

Setidaknya 5.000 dapur umum telah dibangun di seluruh negeri, membantu meningkatkan kesehatan anak-anak dan mendukung penjualan hasil pertanian. Program ini berfokus pada penyediaan makanan sekolah gratis bagi anak-anak, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan miskin.

Program ini bertujuan untuk mengurangi malnutrisi dan meningkatkan kesehatan siswa, sekaligus memotivasi anak-anak untuk melanjutkan pendidikan. Indonesia juga melaksanakan program dukungan gizi bagi anak-anak di daerah tertinggal, termasuk menyediakan makanan tambahan dan makanan bergizi di sekolah atau di masyarakat.

Program ini juga mendorong anak-anak untuk bersekolah dan meningkatkan prestasi akademik mereka. Program ini merupakan bagian dari strategi pembangunan pemuda nasional untuk mewujudkan generasi "Indonesia Emas", menjadikan Indonesia negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.

Pada 30 Januari 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani anggaran tambahan untuk Program Pangan Bergizi Gratis (PMB) untuk tahun pertama 2025. Anggaran ini diperkirakan akan digunakan untuk membeli 6,7 juta ton beras; 1,2 juta ton ayam; 500.000 ton daging sapi; 1 juta ton ikan, sayur, dan buah-buahan; serta 4 miliar liter susu. Setidaknya 5.000 dapur umum akan dibangun di seluruh negeri.

Menurut Bapak Dadan Hindayana, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Pemerintah Indonesia menargetkan 17 juta jiwa penerima manfaat program ini pada akhir tahun 2025 dan meningkat menjadi hampir 83 juta jiwa pada tahun 2029. Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 282 juta jiwa.

Siswa Indonesia menikmati makanan gratis

Program ini, yang awalnya menyasar anak-anak prasekolah dan anak sekolah, kemudian diperluas untuk mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan biaya hingga $30 miliar per tahun dan membebani anggaran Indonesia.

Optimalisasi Anggaran

Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk melaksanakan efisiensi anggaran guna mengoptimalkan alokasi belanja negara, guna memastikan penggunaan anggaran negara efektif untuk kepentingan umum.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan, yang mencakup Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, telah ditugaskan untuk mendorong lembaga keuangan agar mendukung program ini. Lembaga keuangan diharapkan memfasilitasi akses kredit bagi perusahaan peserta untuk mendukung operasional MBG.

Badan Gizi Nasional (BGN) dan kementerian serta organisasi terkait akan berkoordinasi untuk terus menyesuaikan program guna memastikan terlaksananya tujuan MBG.

Indonesia baru saja meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis untuk 82,9 juta siswa.

Selain inisiatif pemerintah, ada juga keterlibatan organisasi non-pemerintah dan organisasi internasional, seperti UNICEF dan Program Pangan Dunia (WFP), untuk mendukung dan mempromosikan program gizi di Indonesia.

Tiongkok telah menjanjikan makanan bergizi gratis, tetapi belum memberikan komitmen jumlah dana tertentu. Amerika Serikat memberikan pelatihan kepada peternak sapi perah Indonesia untuk mendukung program tersebut.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan keinginannya untuk mendukung program makanan bergizi gratis - salah satu proyek prioritas utama Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Sehubungan dengan itu, Jepang akan memberikan pelatihan penyediaan makan siang bagi anak-anak, mengirimkan tenaga ahli, dan mendukung peningkatan sektor perikanan dan pertanian Indonesia dengan menerapkan pengalaman Jepang.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berharap langkah dukungan ini akan membantu Presiden Prabowo Subianto dalam melaksanakan program ini dengan sukses, sehingga berkontribusi dalam mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak Indonesia.

India telah menegaskan kembali dukungannya terhadap program tersebut dengan berbagi pengalaman Food Corporation of India dan organisasi India lainnya dengan pejabat Indonesia.

"India berbagi pengalamannya di bidang kesehatan dan ketahanan pangan, termasuk program makan siang gratis dan sistem penyediaan layanan publik dengan pemerintah Indonesia," kata Perdana Menteri Narendra Modi.

Di sela-sela KTT Pemimpin G20 baru-baru ini, Prancis dan Brasil juga menyatakan dukungannya terhadap program Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan delegasi Indonesia untuk mengunjungi Brasil guna mempelajari program serupa di negara Amerika Selatan tersebut. Prancis, yang memiliki program pemberian makanan tambahan di sekolah, bermaksud berbagi pengalaman dan membantu Indonesia memodernisasi sektor pertaniannya.

Source: https://phunuvietnam.vn/hon-80-trieu-hoc-sinh-indonesia-duoc-dung-bua-an-mien-phi-20250221160238184.htm