Pada pagi hari tanggal 12 Desember, Kementerian Kesehatan mengadakan konferensi daring nasional mendesak tentang pencegahan dan pengendalian polio.
Konferensi tersebut berlangsung di tengah penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Vietnam berada pada risiko sangat tinggi terhadap infeksi ulang polio. Hal ini berawal dari fakta bahwa negara tetangga Laos secara resmi menyatakan wabah polio pada tanggal 7 Oktober, setelah mendeteksi virus polio tipe 1 hasil rekayasa genetika (cVDPV1).
Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Thi Lien Huong menekankan ancaman serius terhadap pencapaian pemberantasan polio di Vietnam dan di kawasan Pasifik Barat, yang telah diakui sebagai zona bebas polio liar sejak tahun 2000.
Perwakilan dari WHO dan Departemen Pencegahan Penyakit menganalisis faktor-faktor yang menempatkan Vietnam pada risiko sangat tinggi masuknya kembali polio, seperti: Risiko epidemiologis dan geografis: Pergerakan besar orang antara Vietnam dan Laos, serta wabah yang terjadi di daerah perbatasan. Selain itu, terdapat kesenjangan kekebalan karena tingkat vaksinasi polio belum mencapai target dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama tahun-tahun epidemi.
Perwakilan WHO juga mencatat bahwa penyebaran campak pada tahun 2024-2025 menjadi pelajaran yang menunjukkan bahwa patogen dapat menyebar dari satu negara ke banyak negara dalam waktu singkat.
Untuk mengatasi risiko ini, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan beberapa arahan mendesak, yang mengharuskan daerah setempat untuk segera meninjau riwayat vaksinasi dan menyelenggarakan vaksinasi polio susulan/tambahan (IPV, bOPV) untuk kasus-kasus yang belum menerima vaksin polio oral/injeksi atau belum menerima dosis lengkap, terutama di daerah berisiko tinggi. Vaksinasi rutin harus diperkuat untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Kementerian Kesehatan juga meminta provinsi-provinsi perbatasan yang berdekatan dengan Laos untuk memperkuat kepemimpinan mereka, fokus pada implementasi, dan berkoordinasi erat dengan daerah-daerah di Laos; serta bekerja sama erat dengan lembaga-lembaga untuk mengembangkan rencana pencegahan polio (34 dari 34 provinsi telah menyelesaikan penilaian risiko).
Komite Rakyat provinsi dan kota diarahkan untuk mengembangkan dan melaksanakan Rencana Tanggap Risiko Invasi dan Penyebaran Polio untuk periode 2025-2026; memperkuat komunikasi, rekomendasi, dan memastikan logistik dan sumber daya untuk kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan prinsip "empat di tempat"…/.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/hop-ung-pho-nguy-co-benh-bai-liet-tai-xam-nhap-khi-dang-bung-phat-tai-lao-post1082717.vnp






Komentar (0)