Kementerian Pertahanan Israel mengumumkan pada tanggal 28 Oktober bahwa mereka telah menyisihkan $537 juta untuk mempercepat pengembangan sistem pertahanan udara laser yang disebut Iron Beam.
Kementerian Pertahanan telah menandatangani kesepakatan besar senilai sekitar 2 miliar shekel (sekitar $537 juta) untuk memperluas pengadaan sistem pencegat laser Iron Beam secara signifikan," demikian pernyataan Israel yang dikutip AFP.
Sistem Iron Beam dipamerkan di Israel pada tahun 2022 saat kunjungan Presiden AS Joe Biden.
Sistem Iron Beam dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan mencegat kendaraan udara tak berawak (UAV) dan proyektil lain yang diluncurkan kelompok Hizbullah Lebanon ke Israel untuk mendukung sekutunya Hamas sejak dimulainya konflik di Jalur Gaza.
Iron Beam akan melengkapi sistem pertahanan udara lainnya seperti Iron Dome, David's Sling, dan Arrow. Dalam sistem pertahanan berlapis, Iron Dome berspesialisasi dalam menghadapi artileri dan roket jarak pendek, sementara sistem David's Sling dan Arrow digunakan untuk melawan rudal balistik.
Senjata laser Iron Beam akan bergabung dengan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel
Sistem ini tidak dapat mencegat setiap jenis proyektil yang diluncurkan oleh Hizbullah, yang terkadang menyebabkan jatuhnya korban jiwa baik di kalangan warga sipil maupun pasukan Israel.
Kementerian Pertahanan Israel akan bermitra dengan perusahaan pertahanan Rafael dan Elbit untuk mengembangkan sistem Iron Beam. Pejabat senior Kementerian Pertahanan, Eyal Zamir, menyatakan harapannya bahwa sistem baru ini akan "beroperasi dalam waktu satu tahun."
Rafael Advanced Defense Systems adalah unit penelitian dan pengembangan pertahanan Israel. Perusahaan pertahanan Elbit mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah mendapatkan kontrak senilai sekitar $200 juta dari Kementerian Pertahanan untuk mengembangkan Iron Beam.
Pada akhir September, Israel mengumumkan telah menerima paket bantuan militer AS baru senilai $8,7 miliar, di tengah konflik Tel Aviv dengan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Kementerian Pertahanan Israel mengatakan $5,2 miliar dari jumlah tersebut dialokasikan untuk sistem pertahanan udara, termasuk "dukungan untuk pengembangan berkelanjutan sistem pertahanan laser berdaya tinggi canggih yang saat ini berada pada tahap pengembangan selanjutnya."
Setelah uji coba pada tahun 2021, Kementerian Pertahanan Israel merilis video yang menunjukkan sistem laser pada pesawat kecil menembakkan sinar energi ke sebuah UAV. Tembakan itu tampaknya membakar sebuah lubang dan menyebabkan UAV tersebut terbakar.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/israel-day-nhanh-phat-trien-vu-khi-laser-phong-khong-giua-chien-su-cang-thang-185241028220629099.htm
Komentar (0)