Komputer kuantum dapat digunakan untuk membobol metode enkripsi tradisional yang melindungi data di berbagai sistem digital saat ini, sehingga menimbulkan ancaman langsung terhadap infrastruktur keamanan siber global.
Ancaman tersebut mencakup penyusupan dan dekripsi informasi sensitif di bidang diplomatik, militer , dan keuangan, serta kemampuan untuk mendekripsi percakapan pribadi secara real-time – sesuatu yang dapat dilakukan sistem komputasi kuantum jauh lebih cepat daripada komputer klasik, sehingga pertukaran pribadi tidak lagi aman dan mudah dipantau serta dieksploitasi.
Sergey Lozhkin, Kepala Pusat Penelitian Asia- Pasifik , Timur Tengah, Turki, dan Afrika, menyatakan: "Pasar komputasi kuantum di kawasan Asia-Pasifik saat ini berada pada lintasan pertumbuhan yang kuat. Para ahli memperkirakan bahwa dari $392,1 juta tahun lalu, pasar ini akan mencapai $1,78 miliar pada tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 24,2%. Ini menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan. Organisasi di sini harus ingat bahwa komputasi kuantum adalah garda terdepan berikutnya dalam keamanan siber."
Meskipun komputer kuantum belum menjadi ancaman langsung, akan terlambat untuk bertindak begitu mereka mampu menyerang. Transisi ke enkripsi pasca-kuantum adalah proses jangka panjang, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan. Oleh karena itu, memulai persiapan hari ini adalah persyaratan yang sangat penting.
Komunitas keamanan siber, perusahaan teknologi, dan pemerintah perlu bekerja sama secara erat untuk mengatasi risiko yang akan datang. Para pembuat kebijakan perlu mengembangkan strategi yang jelas untuk bermigrasi ke algoritma pasca-kuantum, sementara bisnis dan peneliti perlu mulai menerapkan standar keamanan baru sekarang juga.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/kaspersky-canh-bao-nhung-rui-ro-tu-may-tinh-luong-tu-post813474.html
Komentar (0)