Di tengah cuaca dingin di hari-hari pertama musim semi, pada 26 Januari 2024, vila kuno Prancis yang terletak di 49 Tran Hung Dao - 46 Hang Bai, Hanoi , resmi dibuka untuk pengunjung setelah dua tahun restorasi yang cermat dan rumit. Vila ini merupakan salah satu proyek utama dalam Program Pengembangan dan Renovasi Perkotaan Komite Partai Hanoi, yang dilaksanakan dengan kerja sama dan dukungan teknis dari wilayah Ile-de-France, Prancis.
Vila dua lantai dengan luas bangunan 174 m² ini, dikelilingi oleh kampus besar seluas hampir 1.000 m², merupakan salah satu dari sedikit bangunan yang masih mempertahankan ciri khas aslinya dengan taman yang luas di jantung kota Hanoi. Terletak di lokasi prima antara Jalan Tran Hung Dao dan Hang Bai, vila ini tak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga simbol pertukaran budaya antara dua negara, Vietnam dan Prancis, selama masa kolonial. Proyek ini juga dianggap sebagai model perintis dalam restorasi dan pelestarian vila-vila kuno di Hanoi, yang menunjukkan minat dan upaya kota dalam melestarikan dan mempromosikan nilai warisan arsitektur perkotaan.
Vila setelah renovasi tampak dari luar. Foto: Hoang Anh
Restorasi vila menghadapi banyak tantangan, terutama kurangnya dokumen arsip mengenai arsitektur asli vila. Gambar asli dan catatan arsitektur hilang seiring waktu, hanya menyisakan satu foto keluarga pemilik rumah yang berdiri di depan vila. Menghadapi kesulitan-kesulitan ini, para ahli dari wilayah Ile-de-France dan Hanoi harus melakukan penelitian yang cermat, merujuk pada berbagai sumber dokumen untuk merestorasi proyek sesuai dengan prinsip-prinsip konservasi warisan. Tujuan utamanya adalah melestarikan sebanyak mungkin elemen asli vila, sekaligus menciptakan kembali arsitektur Prancis kuno khas Indochina dengan setia.
Salah satu hal yang menonjol dari restorasi ini adalah penggunaan teknik dan material bangunan asli. Langit-langit ruang tamu di lantai satu, yang telah terkelupas parah, diperkuat dengan panel kayu penahan beban dan dibiarkan terbuka agar pengunjung dapat mengagumi struktur asli rumah tersebut. Demikian pula, langit-langit di lantai dua juga dibiarkan utuh, sehingga pengunjung dapat langsung mengamati gording, atap, dan jendela ventilasi bundar. Ubin lantai yang pecah juga dikumpulkan dan dipasang kembali, alih-alih diganti seluruhnya, sehingga keaslian dan nilai sejarah bangunan tetap terjaga.
Contoh batu bata yang digunakan di vila, dengan penjelasan spesifik tentang asal-usul dan kegunaannya. Foto: Hoang Anh
Tak hanya itu, para ahli juga menggunakan metode konstruksi tradisional seperti melapisi dinding dengan kapur tohor yang dicampur jerami, alih-alih semen atau plester, dan menggunakan cat alami untuk melindungi struktur kayu dan besi rumah. Teknik konstruksi ini sangat populer di Indochina dan beberapa negara Asia dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, menghadirkan keindahan kuno dan berkelanjutan dari waktu ke waktu.
Selain menjelajahi vila yang telah dipugar, pengunjung akan berkesempatan untuk mempelajari proses restorasi melalui pameran di lokasi. Pameran ini menampilkan peta, gambar arsitektur, serta material dan teknik konstruksi yang ditemukan selama proses restorasi. Foto-foto pra dan pasca renovasi yang diambil oleh fotografer François Carlet Soulages juga dipamerkan, memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada publik tentang transformasi bangunan di setiap tahap.
Pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses restorasi warisan melalui dokumen di lokasi. Foto: Hoang Anh
Pameran ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan hasil proyek restorasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelestarian warisan arsitektur perkotaan. Ini merupakan kesempatan untuk menekankan pentingnya melestarikan arsitektur bergaya Prancis di Hanoi, sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya kota.
Setelah dipugar, vila di 49 Tran Hung Dao - 46 Hang Bai akan menjadi Pusat Pertukaran Budaya French Quarter, sebuah ruang yang memadukan tradisi dan modernitas, menghadirkan pengalaman menarik bagi para pengunjung. Halaman depan vila direnovasi dengan menyebarkan kerikil, menciptakan kenyamanan bagi pengunjung dan juga cocok untuk menyelenggarakan acara budaya yang ramai. Dapur lama disulap menjadi ruang terbuka dengan kaca transparan, tempat para tamu dapat menikmati kopi sambil mengagumi seluruh rumah dan taman hijau di sekitarnya.
Proyek restorasi vila ini menghidupkan kembali bangunan kuno dan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran publik akan nilai warisan arsitektur. Hal ini menegaskan pentingnya melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai tersebut di tengah urbanisasi yang semakin pesat, sehingga warisan arsitektur seperti ini akan selalu menjadi kebanggaan Hanoi dan Vietnam.
Komentar (0)