Dalam sambutan pembukaannya, Dr. Nguyen Van Doan, Direktur Museum Sejarah Nasional, menyatakan bahwa setelah merebut kekuasaan, Republik Demokratik Vietnam yang masih muda menghadapi banyak kesulitan dan tantangan, termasuk tiga "musuh" utama: kelaparan, buta huruf, dan invasi asing, yang menempatkan nasib bangsa dalam situasi yang sangat genting.
| Para delegasi memotong pita untuk meresmikan pameran tersebut. (Sumber: VNA) |
Pada pertemuan pertama Pemerintah Sementara pada tanggal 3 September 1945, Presiden Ho Chi Minh menyatakan bahwa "bangsa yang buta huruf adalah bangsa yang lemah," sementara pada saat itu, lebih dari 90% penduduk negara kita buta huruf. Oleh karena itu, pemberantasan buta huruf merupakan salah satu dari enam tugas mendesak negara.
Pada tanggal 8 September 1945, Pemerintah Sementara mengeluarkan Dekrit No. 17/SL yang membentuk Departemen Pendidikan Rakyat, menandai awal dari gerakan pembelajaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.
“Jutaan orang di seluruh negeri, tanpa memandang usia atau kelas sosial, berpartisipasi dalam pendidikan literasi sebagai tindakan patriotisme yang sakral. Gerakan Pendidikan Populer menjadi obor yang menerangi pengetahuan, menumbuhkan semangat kemerdekaan dan keinginan akan pencerahan bagi seluruh bangsa,” tegas Dr. Nguyen Van Doan.
| Dr. Nguyen Van Doan, Direktur Museum Sejarah Nasional, menyampaikan pidato. (Sumber: VNA) |
Menampilkan hampir 160 gambar, dokumen, dan artefak, pameran ini dibagi menjadi tiga bagian: Memberantas Buta Huruf – Perang Tanpa Tembakan Senjata; Menyebarkan Cahaya Pengetahuan; dan Dari Pendidikan Massal ke Pembelajaran Sepanjang Hayat.
Dalam pameran ini, sebagian besar dokumen dan artefak berharga dipresentasikan kepada publik untuk pertama kalinya, seperti: buku catatan yang berisi kesan para pemimpin dan intelektual tentang gerakan Pendidikan Populer; lencana Pendidikan Populer yang digambar dan dicetak oleh seorang tentara revolusioner yang dipenjara di Con Dao untuk mempromosikan kegiatan Pendidikan Populer di penjara pada tahun 1951...
Pada kesempatan ini, Museum Sejarah Nasional mengadakan upacara penerimaan dokumen, gambar, dan artefak terkait Gerakan Pendidikan Populer yang disumbangkan oleh keluarga Bapak Nguyen Phong Nien, Bapak Vuong Manh Thai, dan Ibu Nguyen Thi Dam, serta chip otak EDABK yang disumbangkan oleh Profesor Madya Dr. Nguyen Duc Minh, Wakil Rektor Fakultas Teknik Elektro dan Elektronika, Universitas Teknologi Hanoi .
| Museum ini menerima dokumen, gambar, dan artefak yang berkaitan dengan Gerakan Pendidikan Populer. (Sumber: VNA) |
Bersamaan dengan itu, penerapan teknologi augmented reality (AR) pada sistem penentuan posisi visual (VPS) diluncurkan pada sistem pameran permanen dan ruang pameran tematik "Pendidikan Populer - Menerangi Masa Depan," yang diimplementasikan oleh Museum Sejarah Nasional bekerja sama dengan Viettel High Tech Corporation.
Ini adalah kali pertama teknologi komputasi ruang angkasa diterapkan di museum untuk menampilkan konten digital secara langsung di lokasi fisik. Pengunjung dapat dengan mudah menggunakan ponsel mereka untuk menjelajahi pameran melalui model 3D, film dokumenter, efek ilustrasi, dan narasi otomatis.
Pengalaman ini tidak hanya menawarkan cara modern dan personal untuk mengunjungi situs warisan budaya, tetapi juga membuat dokumen dan artefak lebih hidup dan mudah diakses, sekaligus membuka jalan baru untuk melestarikan dan menyebarluaskan nilai-nilai warisan budaya melalui teknologi digital.
| Para pemuda mengunjungi pameran di Museum Sejarah Nasional. (Sumber: VNA) |
Pameran yang dibuka mulai 22 Agustus hingga Desember ini akan membantu masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang Gerakan Pendidikan Populer 80 tahun yang lalu dan "Gerakan Pendidikan Populer Digital" saat ini sebagai momen-momen sejarah yang sangat penting.
Menurut Dr. Nguyen Van Doan, ini adalah perjalanan mewarisi dan mengembangkan pemikiran Ho Chi Minh tentang "belajar bekerja, menjadi orang baik, belajar melayani kelas dan rakyat, Tanah Air dan kemanusiaan"; membangkitkan semangat belajar, aspirasi untuk memperoleh ilmu, dan keyakinan yang teguh pada kekuatan pengetahuan, dari huruf-huruf pertama Gerakan Pendidikan Populer di masa lalu hingga nyala api pembelajaran yang terus berlanjut hingga saat ini.
Sumber: https://baoquocte.vn/khoi-day-tinh-than-hieu-hoc-and-khat-vong-hoc-tap-o-bao-tang-lich-su-quoc-gia-325275.html






Komentar (0)