Kekalahan 0-1 dari U-23 Uzbekistan menjadi alasan utama mengapa U-23 Iran tidak dapat memuncaki grup dan tidak termasuk dalam 4 tim peringkat kedua terbaik. Tim Asia Barat tersebut tidak lolos.
Patut dicatat, pada pertandingan di atas, seorang pemain U-23 Uzbekistan menerima 2 kartu kuning tetapi tidak diusir keluar lapangan. Oleh karena itu, Federasi Sepak Bola Iran (IFSR) mengajukan keluhan atas hasil pertandingan tersebut. Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum memberikan tanggapan atas keluhan ini.
Iran U23 gagal lolos ke Kejuaraan AFC U23 2024.
Sebelum pertandingan, U-23 Iran dan U-23 Uzbekistan masing-masing mengoleksi 6 poin. Pemenangnya akan memuncaki grup dan lolos ke Kejuaraan AFC U-23 2024. Setelah 90 menit, U-23 Uzbekistan mengalahkan tim tamu dengan skor 1-0 berkat gol Abbosbek Fayzullaev.
Iran U23 tersingkir karena finis di posisi ke-5 di antara tim peringkat kedua terbaik. Mereka finis tepat di belakang Malaysia U23. Meskipun memiliki selisih gol yang sama, Iran U23 menerima lebih banyak kartu kuning (9 kartu, sementara Malaysia U23 hanya menerima 4 kartu).
Ini adalah kedua kalinya Iran gagal lolos ke Kejuaraan AFC U-23. Mereka juga gagal lolos ke putaran final 2018. Absennya mereka di turnamen tahun depan di Qatar berarti mereka tidak akan dapat bersaing memperebutkan tempat di Olimpiade Paris 2024.
Putaran final Kejuaraan AFC U23 2024 akan berlangsung dari 15 April hingga 3 Mei 2024. 16 tim yang berpartisipasi antara lain U23 Qatar (tuan rumah), U23 Vietnam, U23 Jepang, U23 Korea, U23 Tiongkok, U23 Australia, U23 Malaysia, U23 Arab Saudi, U23 Uzbekistan, U23 Irak, U23 UEA, U23 Yordania, U23 Tajikistan, U23 Thailand, U23 Indonesia, dan U23 Kuwait.
Vietnam U-23 berhak lolos ke babak selanjutnya dan menjadi satu-satunya tim yang dipastikan lolos kualifikasi setelah putaran kedua. Pelatih Philippe Troussier dan timnya memuncaki Grup C setelah mengalahkan Guam U-23, Yaman U-23, dan imbang dengan Singapura U-23.
Van Hai
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)