Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM+) ke-10 berlangsung di Jakarta, Indonesia pada 16 November. (Sumber: Reuters) |
Pertemuan tersebut menegaskan kembali komitmennya untuk sepenuhnya mengimplementasikan Rencana Aksi Regional ASEAN tentang WPS serta mempromosikan Agenda WPS dalam Rencana Kerja Kelompok Kerja Ahli ADMM+ untuk periode 2024-2027.
Para Menteri Pertahanan ASEAN menyampaikan komitmen mereka untuk memajukan partisipasi dan kepemimpinan perempuan secara penuh, setara, dan bermakna di semua bidang perdamaian dan keamanan, khususnya dalam pencegahan, pengelolaan, dan penyelesaian konflik bersenjata, serta pembangunan perdamaian dan rekonstruksi pascakonflik menuju kawasan yang stabil, damai, dan aman.
Konferensi ini juga menyerukan partisipasi perempuan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan, dan mendorong kesempatan yang sama bagi perempuan di bidang pertahanan dan pembangunan perdamaian.
Para Kepala Pertahanan ASEAN-plus menyatakan dukungannya terhadap penggunaan modul pelatihan PBB untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian perempuan dalam berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan; mencegah, mengelola, dan menyelesaikan konflik bersenjata; serta membangun perdamaian dan rekonstruksi pascakonflik.
Komitmen untuk memperkuat kerangka kerja regional bagi pelaksanaan Agenda Perempuan untuk Perdamaian dan Keamanan (WPS) ditekankan dalam Pernyataan Bersama, untuk melindungi, menghormati, dan mendorong terwujudnya hak-hak perempuan dan anak perempuan sepenuhnya dalam menghadapi ancaman dan tantangan keamanan yang sedang berlangsung dan yang muncul.
Para Menteri Pertahanan ASEAN menekankan komitmen mereka untuk mempromosikan pengembangan kapasitas, partisipasi, dan kepemimpinan perempuan sebagai pembuat kebijakan dalam semua proses pengambilan keputusan di semua tingkatan, melalui proses dan mekanisme kelembagaan yang relevan dalam ADMM+ atau kerja sama antar negara ADMM+.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)