Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Tata Cara Terpadu Pendaftaran Rumah Tangga Usaha, Permohonan Sertifikat Kelayakan Keamanan dan Ketertiban, dan Pemberian Izin Usaha Jasa Karaoke (yang baru saja diserahkan kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk dikaji) secara gamblang mengatur tentang ruang lingkup, pokok perkara, dan asas-asas yang mengatur agar proses ini berjalan dengan lancar, efektif, dan sah menurut hukum.
Secara khusus, Rancangan Peraturan Pemerintah ini mengatur penyelenggaraan interkoneksi secara elektronik untuk tiga prosedur administrasi (AP) yang berkaitan langsung dengan pendirian dan penyelenggaraan usaha jasa karaoke, meliputi: pendirian rumah tangga usaha; pemberian surat keterangan laik fungsi keamanan dan ketertiban; dan pemberian izin laik fungsi usaha jasa karaoke.
Hasil penyelesaian kelompok prosedur administrasi elektronik yang saling terhubung akan dibagikan secara otomatis oleh sistem untuk melengkapi berkas yang dikirimkan kepada otoritas yang berwenang untuk diselesaikan. Informasi dalam deklarasi elektronik yang sudah ada dalam basis data kependudukan nasional, basis data nasional tentang pendaftaran usaha, atau sistem informasi terkait akan secara otomatis diisi oleh perangkat lunak layanan publik yang saling terhubung. Catatan dan formulir elektronik dari setiap prosedur akan dipisahkan secara otomatis oleh perangkat lunak layanan publik yang saling terhubung untuk kemudian diserahkan kepada otoritas yang berwenang untuk diselesaikan.
Rancangan undang-undang ini dengan tegas menyatakan bahwa penyelenggaraan prosedur administratif yang saling terhubung secara elektronik mempunyai nilai hukum yang sama dengan bentuk-bentuk penyelenggaraan lain sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
Dibandingkan dengan undang-undang yang berlaku saat ini, koneksi elektronik ini membantu menghilangkan banyak hambatan dan memberikan manfaat yang signifikan. Sebelumnya, prosedur administratif terkait bisnis karaoke diatur dalam berbagai dokumen hukum dan diterapkan secara terpisah di berbagai instansi (Keuangan, Kepolisian, Kebudayaan) atau terhubung melalui dokumen kertas, yang menyebabkan banyak waktu, biaya, dan dokumen, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi organisasi dan individu.
Interkoneksi elektronik akan memungkinkan masyarakat dan pelaku usaha untuk mengirimkan dokumen hanya dalam satu titik di portal layanan publik nasional; menciptakan landasan hukum untuk interkoneksi penyelesaian prosedur administratif dalam lingkungan elektronik, memastikan konsistensi, efisiensi, dan transparansi. Di saat yang sama, peningkatan penerapan teknologi informasi akan mendorong pembagian dan pemanfaatan data antar instansi menuju "one-stop shop", "satu kali penyediaan, berkali-kali penggunaan".
Peraturan ini juga mengadaptasi model pemerintahan daerah 2 tingkat, yang mana mulai 1 Juli 2025, pemerintahan daerah 2 tingkat (provinsi dan kabupaten/kota) akan resmi beroperasi. Hal ini mendorong desentralisasi kewenangan pemberian izin usaha karaoke dari tingkat kabupaten/kota (sebelumnya) ke tingkat kabupaten/kota. Interkoneksi elektronik diperlukan untuk memastikan koridor hukum yang sinkron, lancar, dan efektif di seluruh negeri, yang mendukung model pemerintahan daerah yang baru.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/kinh-doanh-dich-vu-karaoke-co-the-chi-can-nop-ho-so-tren-cong-dich-vu-cong-quoc-gia-post810234.html
Komentar (0)