Perekonomian AS menerima banyak kabar baik, defisit perdagangan menurun tajam.

Baru-baru ini, Goldman Sachs Bank memperkirakan kemungkinan resesi ekonomi AS dalam 12 bulan ke depan adalah 15%, turun 5% dari sebelumnya.

Defisit perdagangan yang berkurang dapat menjadi faktor yang meningkatkan estimasi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tahun 2024. (Sumber: Twitter)

Langkah ini diambil setelah Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan ketenagakerjaan bulan September. Dengan demikian, jumlah lapangan kerja baru yang tercipta di AS mencapai titik tertinggi dalam 6 bulan. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1%.

"Laporan pekerjaan bulan September meredakan kekhawatiran bahwa permintaan tenaga kerja melemah. Tingkat pengangguran juga tidak meningkat secara signifikan," kata Jan Hatzius, ekonom di Goldman Sachs.

Ekonomi terbesar di dunia baru-baru ini menerima banyak sinyal positif dalam hal pertumbuhan, inflasi, lapangan kerja, dan keyakinan konsumen. Produk domestik bruto (PDB) AS meningkat sebesar 2,8% pada kuartal kedua, lebih tinggi dari kuartal pertama (1,4%) dan sedikit lebih tinggi dari proyeksi para ekonom. Inflasi juga mendekati target 2% Federal Reserve.

Bapak Hatzius juga mempertahankan perkiraannya bahwa Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (0,25%) pada pertemuan mendatang, sehingga suku bunga menjadi 3,25-3,5% pada bulan Juni 2025.

Menurut alat CME FedWatch, pengukur suku bunga pilihan Fed, investor memperkirakan peluang sebesar 95,2% untuk pemotongan 25 basis poin pada pertemuan November, naik dari 71,5% sebelum laporan pekerjaan.

* Dalam perkembangan lain, laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada 8 Oktober menunjukkan bahwa defisit perdagangan negara itu pada Agustus 2024 menurun tajam berkat ekspor yang meningkat ke rekor tertinggi dan impor yang menurun.

Secara khusus, defisit perdagangan AS pada bulan Agustus menurun 10,8% menjadi 70,4 miliar USD, level terendah sejak Maret 2024, turun dari 78,9 miliar USD pada bulan sebelumnya.

Setelah disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan barang menyempit 8,9 persen menjadi $88,6 miliar.

Defisit perdagangan menyempit tajam karena ekspor naik 2,0% ke rekor tertinggi $271,8 miliar, dengan ekspor barang dagangan naik 2,5% menjadi $179,4 miliar, tertinggi sejak September 2022.

Ekspor barang dagangan didorong oleh peningkatan ekspor barang modal sebesar $1,7 miliar, terutama peralatan telekomunikasi, pesawat sipil, aksesori komputer, dan mesin industri lainnya. Namun, ekspor semikonduktor menurun.

Ekspor barang konsumsi meningkat sebesar $1,0 miliar, sementara ekspor minyak mentah menurun sebesar $1,1 miliar. Ekspor jasa meningkat sebesar $0,9 miliar ke rekor tertinggi sebesar $92,3 miliar.

Impor menurun 0,9% menjadi 342,2 miliar USD, di mana impor barang menurun 1,4% menjadi 274,3 miliar USD.

Defisit perdagangan yang besar telah menyebabkan estimasi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk dua kuartal pertama tahun 2024. Penurunan tajam defisit perdagangan pada Agustus 2024 merupakan faktor yang dapat mendukung peningkatan estimasi pertumbuhan ekonomi untuk kuartal ketiga tahun 2024.

Sumber: https://baoquocte.vn/kinh-te-my-don-nhieu-tin-vui-tham-hut-thuong-mai-giam-manh-289383.html