Pertumbuhan ekonomi China diproyeksikan mencapai 4,6% tahun depan dan 4,2% pada tahun 2026. Angka ini akan turun menjadi 3% di kedua tahun tersebut jika AS benar-benar memberlakukan tarif.
| Menaikkan tarif AS hingga 60% akan secara signifikan memperlambat laju pertumbuhan China. (Sumber: Getty Images) |
Pada awal tahun 2024, mantan Presiden Donald Trump dilaporkan mempertimbangkan tarif tetap sebesar 60% untuk impor dari Tiongkok jika ia kembali ke Gedung Putih.
Dalam laporan yang baru-baru ini diterbitkan, UBS Group menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan mengurangi produk domestik bruto (PDB) China hingga 2,5 poin persentase pada tahun 2025.
Perkiraan lembaga keuangan ini didasarkan pada asumsi bahwa sebagian perdagangan dialihkan melalui negara ketiga, Beijing tidak membalas, dan negara-negara lain tidak bergabung dengan Washington dalam memberlakukan tarif.
Para ekonom di bank tersebut meyakini bahwa separuh dari dampak negatif tersebut akan berasal dari penurunan ekspor, sementara separuh lainnya akan disebabkan oleh dampak pada konsumsi dan investasi.
Dalam laporannya, UBS menyatakan bahwa peningkatan ekspor dan produksi di negara lain dapat membantu mengurangi dampak kenaikan tarif AS, tetapi tetap ada risiko bahwa negara lain juga dapat menaikkan tarif impor dari China.
Ekspor merupakan pendorong pertumbuhan yang kuat bagi perekonomian terbesar kedua di dunia pada tahun 2024, dengan ekspor bersih menyumbang 14% dari pertumbuhan hingga saat ini dan surplus perdagangan meningkat ke rekor tertinggi pada Juni 2024.
Namun, kekuatan ekspor negara Asia Timur Laut ini telah menuai keluhan dari mitra dagangnya.
Semakin banyak negara yang memberlakukan tarif atau mempertimbangkan langkah-langkah untuk melawan ketidakseimbangan perdagangan China.
Menurut laporan UBS Group, pembalasan Beijing juga dapat memperburuk dampak tarif, karena akan mendorong kenaikan biaya impor.
Jika terjadi perang dagang lagi, risiko dan ketidakpastiannya saja sudah cukup untuk menyebabkan importir Amerika meninggalkan pasar ini, bahkan jika tarif pada akhirnya dikurangi.
UBS memperkirakan pertumbuhan ekonomi China akan mencapai 4,6% tahun depan dan 4,2% pada tahun 2026. Angka tersebut akan turun menjadi 3% di kedua tahun tersebut jika tarif benar-benar diterapkan, bahkan jika Beijing menerapkan langkah-langkah stimulus untuk menangkal dampak tarif tersebut.
Sumber: https://baoquocte.vn/kinh-te-trung-quoc-bi-anh-huong-the-nao-neu-ong-trump-tro-lai-nha-trang-va-ap-thue-278895.html






Komentar (0)