Secara spesifik, menurut survei "Menjembatani Kesenjangan: Persepsi Publik terhadap Kontinum Perawatan Kanker di Asia Tenggara" yang dilakukan oleh YouGov dengan lebih dari 6.000 peserta di 6 negara Asia Tenggara, mayoritas masyarakat sangat menyadari pentingnya deteksi dini kanker.

Menerapkan teknologi pada pengobatan kanker semakin penting.
Foto: TL
Namun, meskipun mayoritas (84%) responden survei di Vietnam percaya bahwa deteksi dini kanker penting dalam meningkatkan hasil pengobatan, hanya 34% responden survei di Vietnam yang pernah menjalani skrining kanker. Dari 34% tersebut, hanya 13% yang telah menjalani tes skrining kanker spesifik. Ketika ditanya mengapa mereka tidak menjalani skrining, lebih dari sepertiganya (35%) mengatakan mereka "merasa tidak perlu" – sebuah sentimen yang juga dianut oleh negara-negara lain di kawasan ini. Alasan lainnya termasuk tingginya biaya skrining (22%) dan ketakutan didiagnosis kanker (22%).
Khususnya, dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini, masyarakat Vietnam yang berpartisipasi dalam survei menunjukkan keyakinan yang kuat terhadap teknologi modern. Hingga 54% responden mengharapkan penerapan teknologi modern seperti kecerdasan buatan (AI), pengujian genetik, dan pemantauan waktu nyata (real-time monitoring) dalam proses pelayanan kesehatan. Angka ini merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Filipina (58%).
Meskipun menghadapi tantangan, survei tersebut juga menemukan beberapa hal positif yang penting. Hampir separuh responden (44%) mengatakan mereka akan merasa lebih yakin jika perawatan kanker diberikan melalui model "satu atap".
Selain itu, banyak yang menyatakan keterbukaan terhadap penerapan AI (37%) dan melihatnya sebagai arah yang potensial (46%). Lebih penting lagi, masyarakat menginginkan perangkat digital untuk mendukung—bukan menggantikan—tenaga medis (49%).
Source: https://thanhnien.vn/ky-vong-chuyen-doi-so-trong-dieu-tri-ung-thu-185250910200344038.htm






Komentar (0)