Dalam beberapa tahun terakhir, pengelolaan makanan perlindungan kesehatan dan makanan fungsional telah menjadi salah satu isu penting dalam industri makanan di Vietnam.
Amandemen Keputusan Presiden Nomor 15: Klarifikasi Konsep dan Regulasi Suplemen Pangan
Dalam beberapa tahun terakhir, pengelolaan makanan perlindungan kesehatan dan makanan fungsional telah menjadi salah satu isu penting dalam industri makanan di Vietnam.
Untuk memenuhi persyaratan pembangunan berkelanjutan dan melindungi hak-hak konsumen, dunia usaha, asosiasi, dan organisasi telah secara aktif memberikan pendapatnya terhadap rancangan Keputusan yang mengubah dan melengkapi Keputusan No. 15/2018/ND-CP Pemerintah .
Kontribusi ini tidak hanya membantu meningkatkan regulasi manajemen tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan hukum yang transparan, jelas, dan terjamin kualitasnya untuk pasar makanan fungsional dan makanan kesehatan di masa mendatang.
Dalam rangka meningkatkan mutu produk dan meningkatkan efisiensi manajemen, banyak pelaku usaha di industri pangan fungsional telah memberikan sumbangan pendapat yang penting dalam proses amandemen dan penambahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/2018/ND-CP, khususnya peraturan perundang-undangan yang terkait dengan suplemen pangan.
Foto ilustrasi |
Perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk Vinafosa, CPC1 Hanoi dan AmCham, berpendapat bahwa tidak memperbolehkan suplemen makanan mencantumkan peringatan kesehatan dan kegunaannya tidak sesuai dengan peraturan internasional, khususnya pedoman Codex Alimentarius.
Codex telah menetapkan dengan jelas bahwa suplemen makanan dapat mengklaim manfaat kesehatan, asalkan terdapat bukti ilmiah yang mendukungnya. Hal ini sejalan dengan Pasal 2, Klausul 23 Undang-Undang Keamanan Pangan, yang menetapkan bahwa pangan fungsional, termasuk suplemen makanan, dapat mengklaim manfaat jika terdapat bukti ilmiah yang jelas.
Proposal bisnis: Entitas ini mengusulkan untuk mempertahankan peraturan saat ini, yang mengizinkan suplemen makanan untuk menyatakan klaim kesehatan dan penggunaan bahan suplemen, selama ada bukti ilmiah yang cukup.
Selain itu, konsep "suplemen makanan" juga menjadi perhatian khusus bagi pelaku usaha dan asosiasi. Menurut beberapa unit seperti Traphaco dan Vinamilk, definisi "suplemen makanan" yang ada dalam Peraturan Menteri ini masih belum cukup jelas dan terdapat perbedaan penerapan.
Para pelaku usaha ini menyarankan perlunya klarifikasi konsep “makanan biasa” agar dapat dibedakan secara akurat dengan makanan pelindung kesehatan dan menghindari kebingungan dalam proses registrasi produk.
Salah satu poin penting adalah penyesuaian konsep makanan untuk diet khusus. Pendapat dari CPC1 Hanoi menyarankan agar konsep ini diperluas untuk mencakup kelompok-kelompok seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, orang dengan kondisi medis khusus, atau orang yang membutuhkan diet khusus (misalnya, orang kurus, orang obesitas, orang dengan penyakit seperti rematik, kanker, dll.).
Memperjelas dan memperluas konsep ini membantu bisnis memproduksi dan menerbitkan produk secara legal, sekaligus melindungi hak konsumen dari iklan yang menyesatkan tentang penggunaan produk.
Salah satu poin penting dalam proposal tersebut adalah permintaan untuk mengklarifikasi konsep "makanan untuk penggunaan diet khusus" sesuai dengan pedoman Codex.
Berbagai bisnis dan organisasi telah menunjukkan bahwa konsep tersebut saat ini ditafsirkan terlalu sempit, hanya berlaku untuk produk yang memiliki standar Codex. Praktik ini telah menyebabkan beberapa suplemen dilebih-lebihkan dan dideklarasikan sendiri sebagai makanan khusus, padahal sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok ini.
Perusahaan-perusahaan mengusulkan untuk mengubah Keputusan 15/2018/ND-CP dengan tujuan memperluas definisi, termasuk subjek seperti pelaku diet, orang dengan kondisi medis tertentu, atau orang dengan gangguan fisik khusus (misalnya anak-anak, ibu hamil, lansia, obesitas, dan penderita kanker). Dengan klarifikasi seperti itu, produk-produk ini akan terdaftar dan dideklarasikan secara lengkap, serta terhindar dari iklan palsu tentang efeknya.
Beberapa proposal juga berfokus pada peningkatan kualitas produk, terutama produk untuk anak di bawah usia 36 bulan dan produk nutrisi medis.
Perusahaan seperti CPC1 Hanoi dan Vinafosa mengusulkan agar produk-produk ini diproduksi di fasilitas yang memenuhi standar GMP, HACCP, ISO 22000, atau standar yang setara. Peraturan ini akan membantu meningkatkan kualitas produk, melindungi kesehatan konsumen, dan memastikan transparansi serta kejelasan dalam proses produksi.
[iklan_2]
Sumber: https://baodautu.vn/sua-doi-nghi-dinh-15-lam-ro-khai-niem-va-quy-dinh-ve-thuc-pham-bo-sung-d255672.html
Komentar (0)