Pada 11 Juni, seorang pemimpin Komite Rakyat Distrik Thoi Binh menyatakan bahwa Pusat Medis Distrik Thoi Binh telah memberhentikan sementara tim medis yang bertugas terkait kasus HLĐ (usia 4 bulan, berdomisili di Kota Thoi Binh, Distrik Thoi Binh). Sebelumnya, keluarga HLĐ telah mengirimkan petisi kepada Dinas Kesehatan Ca Mau dan Pusat Medis Distrik Thoi Binh, melaporkan bahwa tim medis yang bertugas di Pusat Medis Distrik Thoi Binh lalai dan mengabaikan kesehatan D. ketika ia mengalami syok anafilaksis.
"Tim yang bertugas, yang terdiri dari 1 dokter dan 2 perawat, diberhentikan sementara dari pekerjaan untuk mengklarifikasi permintaan keluarga pasien. Sikap distrik adalah bahwa setelah kasus diverifikasi, setiap kesalahan akan ditangani sebagaimana mestinya, tidak akan ada upaya menutup-nutupi," tambah ketua Komite Rakyat Distrik Thoi Binh.
Pusat Medis Distrik Thoi Binh untuk sementara menangguhkan 1 dokter dan 2 perawat untuk mengklarifikasi permintaan keluarga pasien.
Menurut petisi tersebut, pada tanggal 2 Juni, D. menerima vaksin 5-in-1 di Puskesmas Kota Thoi Binh. Sekembalinya ke rumah, ia demam dan rewel, sehingga keluarganya membawanya ke Puskesmas Distrik Thoi Binh untuk berobat pada tanggal 3 Juni.
Setelah dirawat di rumah sakit, kondisi anak tersebut tidak kunjung membaik. Menjelang siang hari tanggal 4 Juni, keluarga meminta agar anak tersebut dirujuk ke Rumah Sakit Bersalin dan Anak Ca Mau untuk dirawat, tetapi tim medis yang bertugas tidak menyetujui karena mereka yakin perawatan tersebut di luar kapasitas rumah sakit.
Namun, karena dokter tidak memeriksa anak tersebut, keluarga membawa D. ke ruang praktik dokter jaga untuk meminta bantuan ketika anak tersebut tidak sadarkan diri. Saat itu, satu-satunya perawat yang bertugas di ruang praktik adalah perawat T. Melihat D. seperti itu, perawat menepuk punggungnya untuk membangunkannya, menyerahkannya kepada keluarga, lalu masuk ke ruangan dan menutup pintu.
Melihat kondisi D. yang semakin memburuk, keluarga tersebut meminta ambulans dan juga meminta bantuan medis untuk mendampingi kendaraan, tetapi tidak dikabulkan. Karena khawatir akan keselamatan anak tersebut, keluarga tersebut menyewa mobil untuk membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Bersalin dan Anak Ca Mau untuk perawatan darurat.
Pada malam tanggal 11 Juni, pimpinan Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Ca Mau mengatakan bahwa ketika D. datang ke Unit Gawat Darurat rumah sakit, ia didiagnosis mengalami reaksi anafilaksis derajat II, yang kemudian meningkat menjadi derajat III, yang diduga disebabkan oleh sefotaksim, dan infeksi saluran pencernaan. "Setelah perawatan darurat stabil, ia dipindahkan ke Unit Gastroenterologi dan bayinya dipulangkan pada tanggal 10 Juni," tambah pimpinan Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Ca Mau.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ca-mau-lam-ro-phan-anh-nguoi-nha-om-tre-4-thang-tuoi-den-phong-truc-cau-cuu-185240611203531292.htm
Komentar (0)