Rancangan Undang-Undang Kearsipan (revisi) terdiri dari 8 bab dengan 65 pasal. Dibandingkan dengan rancangan undang-undang yang diajukan kepada Majelis Nasional pada sidang ke-6, terdapat pengurangan 1 bab dan 3 pasal, termasuk penggabungan Bab III dan Bab IV ke dalam Bab III (baru); penghapusan 12 pasal, penambahan 11 pasal; pemisahan dan penggabungan 9 pasal menjadi 7 pasal baru, dan amandemen terhadap pasal-pasal yang tersisa. Pada dasarnya, undang-undang ini telah mengikuti kebijakan utama yang disetujui oleh Majelis Nasional dalam usulan penyusunan undang-undang ini, konsisten dengan tujuan dan pandangan yang ditetapkan ketika menyusun rancangan undang-undang ini, khususnya segera melembagakan kebijakan Partai pada Kongres Nasional ke-13 tentang sistem hukum yang harus mendorong inovasi, transformasi digital, dan pengembangan produk dan layanan baru; mengatasi kekurangan dan keterbatasan dalam implementasi undang-undang kearsipan tahun 2011, berkontribusi untuk lebih menjamin hak warga negara atas akses informasi sebagaimana diamanatkan oleh Konstitusi, dan pada saat yang sama, melaksanakan orientasi untuk mempromosikan sosialisasi kegiatan kearsipan, membangun masyarakat kearsipan dan bangsa kearsipan.
Pemimpin delegasi Majelis Nasional provinsi berbicara di konferensi tersebut.
Dalam konferensi tersebut, para delegasi pada dasarnya menyetujui isi Rancangan Undang-Undang tersebut, dan sekaligus memberikan beberapa masukan seperti: Perlu memperpendek batas waktu penyampaian dokumen ke arsip sejarah untuk menciptakan kondisi agar masyarakat dapat mengakses arsip lebih cepat dan meningkatkan nilai kearsipan sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Pasal 17; perlu dibuat peraturan perundang-undangan tentang kearsipan elektronik untuk mendorong penerapan teknologi informasi dalam kegiatan kearsipan, memenuhi tuntutan modernisasi administrasi dan integrasi internasional sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Bab III; perlu dibentuk lembaga pengikat antar jenjang dalam melaksanakan tanggung jawab pengelolaan arsip negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 Pasal 58; perlu dikaji secara matang mengenai perlunya tetap dipertahankannya penerbitan sertifikat praktik kearsipan sebagaimana tercantum dalam Rancangan Undang-Undang tersebut; perlu ditingkatkan mutu dan kualifikasi tim pelaksana kearsipan; perlu dikaji dan dipertimbangkan pembangunan gudang arsip pusat di tingkat provinsi...
Atas nama delegasi Majelis Nasional provinsi, kawan Dang Thi My Huong mengakui dan menerima pendapat para delegasi dan akan menyatukannya untuk diserahkan kepada Komite Tetap Majelis Nasional di waktu mendatang.
Le Thi
Sumber
Komentar (0)