
Pertemuan tersebut berlangsung di markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Naqura, Lebanon, dekat perbatasan dengan Israel, kata sumber tersebut. Morgan Ortagus, utusan khusus AS untuk Lebanon, juga menghadiri pertemuan tersebut, tambah sumber tersebut.
Israel dan Lebanon tidak memiliki hubungan diplomatik formal. Dalam pernyataan sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengirimkan perwakilan sipil untuk bertemu dengan para pejabat Lebanon, sebagai upaya pertama untuk membangun fondasi hubungan kedua negara. Sementara itu, Kantor Presiden Lebanon Joseph Aoun menyatakan bahwa delegasi Beirut akan dipimpin oleh mantan duta besar untuk Amerika Serikat, Simon Karam.
Perundingan antara kedua negara merupakan bagian dari mekanisme untuk memantau gencatan senjata, yang akan berlaku mulai November 2024, untuk mengakhiri konflik di Lebanon antara Israel dan Hizbullah, serta untuk membangun hubungan damai antara kedua tetangga, dengan isu pelucutan senjata Hizbullah menjadi fokus. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, ketegangan di Lebanon telah meningkat secara signifikan. Tentara Israel (IDF) telah meningkatkan serangan terhadap target-target Hizbullah di sepanjang perbatasan dan jauh di dalam Lebanon. Khususnya, pada tanggal 23 November, IDF melakukan serangan udara di Beirut, menewaskan Kepala Staf Haytham Ali Tabatabai, salah satu tokoh militer paling senior Hizbullah. Insiden tersebut dianggap sebagai eskalasi yang signifikan dan menimbulkan kekhawatiran tentang risiko konflik berskala besar, terutama karena tenggat waktu Desember semakin dekat, ketika tentara Lebanon harus menyelesaikan pelucutan senjata Hizbullah di selatan negara itu.
Sumber: https://baolamdong.vn/liban-va-israel-lan-dau-doi-thoai-truc-tiep-sau-nhieu-thap-ky-407017.html






Komentar (0)