Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Apakah ada peristiwa kepunahan massal keenam di Bumi?

(Dan Tri) - Planet kita telah mengalami lima kepunahan massal dalam sejarah, dan para ilmuwan khawatir kita sedang mengalami kepunahan massal keenam.

Báo Dân tríBáo Dân trí02/09/2025

Liệu có sự kiện tuyệt chủng hàng loạt lần thứ 6 trên Trái Đất? - 1
Akankah ada "kiamat" di Bumi di masa depan? (Ilustrasi: Getty)

Para ilmuwan membunyikan peringatan tentang peristiwa kepunahan massal keenam yang terjadi di Bumi, dengan aktivitas manusia sebagai penyebab utama.

Ini bukan kejadian mendadak, melainkan suatu proses yang berlangsung ribuan, bahkan jutaan tahun, yang secara serius mengancam masa depan kehidupan di planet ini.

Telah terjadi lima kepunahan massal dalam sejarah Bumi, masing-masing memusnahkan sejumlah besar spesies. Kepunahan massal terakhir terjadi pada akhir periode Kapur, 65 juta tahun yang lalu, ketika sebuah asteroid menabrak Bumi, yang menyebabkan punahnya 76% spesies, termasuk dinosaurus.

Peristiwa serupa pernah terjadi di masa lalu akibat aktivitas gunung berapi, perubahan iklim, dan perubahan geologis, yang menyebabkan kerugian besar pada keanekaragaman hayati.

Namun, kepunahan keenam ini memiliki perbedaan yang mengkhawatirkan: diyakini disebabkan oleh aktivitas manusia. Para ilmuwan menunjukkan bahwa eksploitasi sumber daya secara berlebihan, penggundulan hutan, pemborosan air dan energi dapat menguras sumber kehidupan, menghancurkan habitat alami, dan menyebabkan ketidakseimbangan ekologi.

Perubahan iklim, akibat langsung aktivitas manusia, memperburuk peristiwa cuaca ekstrem, polusi udara, dan mengubah cara planet berfungsi.

Dana Margasatwa Dunia (WWF) memperingatkan bahwa spesies mengalami kepunahan pada tingkat 1.000 hingga 10.000 kali lebih cepat daripada tingkat alaminya tanpa campur tangan manusia.

Penelitian dari Universitas Stanford dan Universitas Nasional Otonom Meksiko (UNAM) juga mengonfirmasi bahwa manusia tidak hanya memusnahkan spesies tertentu tetapi seluruh klade kehidupan, yaitu kelompok hewan yang berkerabat dekat yang memainkan peran penting dalam ekosistem.

"Apa yang kita lakukan terhadap pohon kehidupan menyebabkan banyak penderitaan bagi umat manusia," tegas Gerardo Ceballos, peneliti senior di UNAM.

Tindakan mendesak untuk mencegah bencana

Demi menyelamatkan masa depan Bumi dan umat manusia, para ahli menyerukan tindakan segera. Mengendalikan dampak manusia terhadap perubahan iklim merupakan prioritas utama. Di saat yang sama, lahan dan air harus dilestarikan, alih-alih dikonsumsi secara berlebihan, untuk memulihkan keseimbangan ekosistem alam.

Beberapa tanda positif telah muncul. Perjanjian Paris, sebuah perjanjian internasional, berfokus pada upaya menjaga suhu global di bawah tingkat tertentu melalui langkah-langkah pengurangan emisi. Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming-Montreal, yang diadopsi oleh hampir 200 negara, bertujuan untuk melestarikan lahan dan air serta memulihkan ekosistem yang rusak.

Namun, upaya-upaya ini masih menghadapi banyak tantangan. Profesor Paul Ehrlich dari Universitas Stanford berkomentar: "Ukuran dan pertumbuhan populasi manusia, meningkatnya skala konsumsi produk, dan fakta bahwa konsumsi sangat tidak merata merupakan inti dari permasalahan ini."

Gagasan bahwa kita bisa membiarkan hal-hal itu terus berlanjut dan tetap melestarikan keanekaragaman hayati itu gila. Rasanya seperti duduk di dahan pohon dan sekaligus menggergajinya.

Masa depan Bumi dan kehidupan di dalamnya bergantung pada tindakan manusia yang tegas dan tepat waktu sekarang.

Source: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/lieu-co-su-kien-tuyet-chung-hang-loat-lan-thu-6-tren-trai-dat-20250831234418101.htm


Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Katedral Notre Dame di Kota Ho Chi Minh diterangi dengan terang benderang untuk menyambut Natal 2025
Gadis-gadis Hanoi "berdandan" cantik untuk menyambut Natal
Cerah setelah badai dan banjir, desa krisan Tet di Gia Lai berharap tidak akan ada pemadaman listrik untuk menyelamatkan tanaman.
Ibu kota aprikot kuning di wilayah Tengah mengalami kerugian besar setelah bencana alam ganda

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Kedai kopi Dalat mengalami peningkatan pelanggan sebesar 300% karena pemiliknya berperan dalam film 'silat'

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk