Konferensi perdamaian dua hari mengenai Ukraina di Swiss berakhir pada 16 Juni, dan tuan rumah mengakui adanya perbedaan pandangan mengenai konflik di negara Eropa Timur tersebut.
| Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (ketiga dari kanan) pada sesi konferensi perdamaian 2 hari pada 15-16 Juni di Swiss. (Sumber: Reuters) |
Berbicara pada sesi penutupan konferensi, Presiden Swiss Viola Amherd mengatakan: "Diskusi menunjukkan adanya banyak pandangan yang berbeda."
Menurut sang pemimpin, langkah-langkah lebih lanjut diperlukan untuk mencapai tujuan ini, dan Swiss siap untuk terus berperan aktif dalam proses dialog ini. Ia yakin bahwa "konferensi ini akan diikuti oleh forum-forum lain yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina".
Sementara itu, berbicara pada konferensi pers setelah sesi penutupan konferensi ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa para peserta sepakat untuk terus bekerja dalam kelompok khusus setelah acara tersebut.
"Setelah rencana aksi perdamaian siap, jalan menuju konferensi kedua akan terbuka. Kami telah sepakat untuk mulai bekerja dalam kelompok-kelompok khusus setelah konferensi mengenai gagasan, proposal, dan perkembangan konkret yang dapat memulihkan keamanan dalam berbagai aspek," ujarnya.
Presiden Zelensky juga mengatakan dia akan siap untuk segera merundingkan perdamaian dengan Rusia jika Moskow menarik pasukannya dari Ukraina.
Merujuk pada Tiongkok, pemimpin Ukraina juga mengklarifikasi: "Mereka dapat membantu kami. Ukraina tidak pernah mengatakan bahwa mereka adalah musuh kami. Namun, Beijing seharusnya menghubungi kami secara langsung dengan proposal untuk membantu mengakhiri konflik dengan Rusia, alih-alih melalui media."
Konferensi mengenai Ukraina diakhiri dengan komunike bersama, di mana mayoritas negara peserta sepakat mengenai posisi dan langkah selanjutnya menuju proses perdamaian di masa depan, meyakini bahwa mencapai perdamaian memerlukan partisipasi dan dialog antara semua pihak yang terlibat.
Komunike tersebut juga mendesak pertukaran tahanan dan pemulangan anak-anak yang terlantar akibat konflik. Para peserta konferensi juga menyatakan keprihatinan dan mengutuk risiko insiden nuklir dalam konflik Rusia-Ukraina.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/hoi-nghi-hoa-binh-ukraine-lo-ro-nhieu-khac-biet-tong-thong-zelensky-lac-quan-khang-dinh-trung-quoc-co-the-giup-275261.html






Komentar (0)