Di kebun rumah, daun cabai sering dianggap sebagai lauk, hanya sedikit orang yang berpikir untuk menambahkannya ke dalam makanan sehari-hari.
Namun, menurut para ahli dan penelitian ilmiah , daun yang tampaknya terlupakan ini merupakan sumber nutrisi yang berharga: kaya akan kalsium, vitamin, antioksidan dan mendukung hati, mata, dan tulang.
Daun cabai kaya akan nutrisi
Menurut ahli gizi, daun cabai mengandung kalsium yang jauh lebih tinggi daripada banyak sayuran umum, bahkan sebanding dengan susu.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Journal of Food Biochemistry mencatat bahwa varietas cabai Scotch Bonnet dari keluarga Capsicum tidak hanya kaya akan vitamin A, C, dan E, tetapi juga memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang sangat tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Nigeria Tenggara di mana daun cabai digunakan sebagai sayuran hijau bergizi dalam makanan sehari-hari.

Daun cabai sangat bergizi (Foto: Getty).
Tak hanya mineral, daun cabai juga merupakan sumber antioksidan kuat seperti flavonoid, luteolin, beta-karoten, dan capsaicinoid.
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Frontiers in Pharmacology menunjukkan bahwa senyawa ini memiliki efek menetralkan radikal bebas, melindungi hati, melawan peradangan dan memperlambat proses penuaan sel.
Secara khusus, menurut data dari USDA FoodData Central , 100g daun cabai dapat mengandung lebih dari 200mg kalsium, bersama dengan kandungan beta-karoten yang setara dengan banyak sayuran hijau tua seperti bayam atau kangkung air.
Efek luar biasa pada mata, hati dan tulang
Daun cabai membantu melindungi penglihatan berkat kandungan beta-karotennya yang kaya. Beta-karoten merupakan prekursor vitamin A, mikronutrien penting yang membantu menjaga fungsi retina, mencegah degenerasi makula, dan mengurangi risiko rabun senja.
Ketika dikonsumsi, beta-karoten akan diubah menjadi vitamin A, yang mendukung kesehatan mata, terutama bagi orang yang sering bekerja dengan layar.
Bagi hati, daun cabai merupakan sumber klorofil alami yang berharga. Klorofil berperan penting dalam regenerasi dan perbaikan sel-sel hati, sekaligus membantu membuang racun.
Selain itu, vitamin C dan E dalam daun cabai berperan sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel hati dari stres oksidatif, salah satu penyebab utama hepatitis dan perlemakan hati.
Untuk sistem rangka, berkat kandungan kalsium dan magnesiumnya yang tinggi, daun cabai membantu menjaga kepadatan tulang, mencegah osteoporosis pada lansia. Ini merupakan solusi suplemen mineral alami bagi mereka yang tidak dapat minum susu atau perlu menambah nutrisi dari tumbuhan.
Tiga sup daun cabai yang mudah dibuat di rumah
Meskipun daun cabai kaya akan nutrisi, hanya sedikit orang yang tahu cara menambahkan sayuran ini ke dalam menu sehari-hari. Berikut tiga sup daun cabai yang lezat dan sederhana yang bisa dicoba siapa pun.
Sup daun cabai dengan ampela ayam yang dipadukan dengan telur abad merupakan hidangan dengan rasa yang unik, kuahnya halus dan memiliki warna putih buram yang indah.
Ampela ayam menambahkan rasa manis alami, sementara daun cabai mempertahankan warna hijau dan rasa segarnya. Telur ayam kampung tidak hanya meningkatkan rasa, tetapi juga mengurangi rasa pedas pada organ-organ tersebut. Hidangan ini cocok untuk cuaca dingin.
Sup daun cabai dengan daging babi adalah pilihan yang sederhana dan mudah disiapkan. Daun cabai dimasak dengan irisan tipis daging babi, ditumis dengan jahe dan bawang putih. Setelah dimasak, sup ini memiliki rasa yang ringan dan menyegarkan, mudah disantap, dan kaya nutrisi. Hidangan ini khususnya cocok untuk orang yang sedang menjalani pola makan sehat atau yang sedang memulihkan diri setelah sakit.
Sup daun cabai dengan jeroan babi terdiri dari hati babi, usus halus, dan potongan daging babi. Bahan-bahan tersebut diolah dengan hati-hati untuk menghilangkan baunya, lalu dimasak dengan daun cabai hingga daunnya berubah warna menjadi hijau zamrud.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/loai-cay-nguoi-viet-thuong-an-qua-nhung-la-lai-la-thuoc-quy-cho-gan-20250909085519383.htm






Komentar (0)