Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin pada pertemuan Dewan Antarpemerintah EAEU di Almaty, Kazakhstan, 2 Februari. (Sumber: Belta) |
"Tahun lalu merupakan tahun yang memecahkan rekor bagi negara kita dalam hal volume pembangunan jalan. Sekitar 650 kilometer jalan federal dan regional dibangun, tiga kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya," ujar Bapak Mishustin.
Menurut Perdana Menteri Rusia, penting untuk terus menciptakan sistem transportasi terpadu di seluruh wilayah Eurasia, membentuk infrastruktur logistik baru, dan membangun rute internasional yang lancar dan aman.
Atas dasar ini, Rusia secara aktif mengembangkan koridor transportasi Utara-Selatan, memperluas kemampuan transportasi ke arah Timur - ke Cina, Asia Tenggara dan negara-negara di kawasan Asia- Pasifik , serta memperkuat kemampuan transportasi di Barat Laut.
Secara khusus menekankan proyek percepatan pengangkutan produk pertanian melalui Eurasian Agroexpress, Perdana Menteri Mishustin mengatakan: "Tahun lalu, lebih dari 450 ribu ton barang telah diangkut. Ke depannya, penambahan pusat pertanian, perdagangan, dan logistik akan memungkinkan kita untuk meningkatkan pasokan. Pusat-pusat ini saat ini sedang dibangun di sepanjang rute."
Pada pertemuan tersebut juga, perwakilan Rusia, Belarus, dan Kazakhstan menandatangani nota komitmen untuk secara harmonis mengembangkan potensi transportasi dan logistik industri transportasi kereta api di negara-negara EAEU.
Pihak Rusia mengharapkan perjanjian tersebut akan membantu meningkatkan pangsa layanan transportasi kargo di pasar global dan akan berdampak positif pada volume transportasi di sepanjang koridor trans-Eurasia.
Berbicara pada pertemuan tersebut, Perdana Menteri Uzbekistan Abdulla Aripov mengusulkan pengembangan perjanjian dengan EAEU tentang pertukaran informasi elektronik mengenai barang dan alat transportasi untuk mempercepat transportasi lintas batas, TASS melaporkan.
Negara itu juga mengusulkan agar EAEU mengembangkan langkah-langkah perdagangan bebas untuk produk pertanian tanpa mengenakan pembatasan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)