Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Malaysia memiliki kode etik AI

Báo Sài Gòn Giải phóngBáo Sài Gòn Giải phóng24/09/2024

[iklan_1]

Untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan (AI) digunakan secara bertanggung jawab, Malaysia telah mengeluarkan Prinsip Tata Kelola dan Etika AI (AIGE).

AIGE akan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip nasional, tidak hanya untuk memberi manfaat bagi rakyat Malaysia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya negara tersebut.

Y8a.jpg
Kode Etik AI Malaysia. Foto: AINEW STRAIT TIMES

Wakil Perdana Menteri Fadillah Yusof mengatakan kode tersebut akan menetapkan standar bagi pengguna AI di industri dan berfungsi sebagai tindakan regulasi untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi AI secara etis.

Ia menekankan bahwa setiap keputusan dari sistem AI harus didasarkan pada data yang akurat dan tidak bias, dengan tetap menghormati privasi dan perlindungan data pribadi pengguna.

Menurut Wakil Perdana Menteri Fadillah Yusof, teknologi AI dapat menggantikan sumber daya manusia dan meningkatkan pengangguran, sehingga penting untuk mengedukasi generasi muda tentang potensi dan risiko AI. Pada bulan November, pemerintah Malaysia akan meluncurkan Kantor AI Nasional (NAIO) dan berencana membentuk komite data.

Para ahli mengatakan langkah baru pemerintah Malaysia menunjukkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahap pengembangan AI.

Hal ini juga merupakan komitmen Pemerintah Malaysia untuk membangun kepercayaan publik terhadap teknologi ini. Tata kelola AI yang tepercaya dan efektif akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dan keunggulan kompetitif yang semakin penting.

Sementara itu, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) Chang Lih Kang mengatakan AIGE akan menjadi langkah pertama menuju pemberlakuan undang-undang tersebut.

AIGE berfokus pada tiga kelompok pemangku kepentingan utama: pengguna, pembuat kebijakan, dan penyedia teknologi. AIGE akan memainkan peran kunci dalam memperkuat undang-undang yang ada terkait penggunaan data dan teknologi, seperti Undang-Undang Keamanan Siber 2024 dan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi 2010. Menurut Kementerian Digital, AI berpotensi menghasilkan $113,4 miliar bagi perekonomian Malaysia.

Asia kini menjadi pemasok utama komponen elektronik utama untuk AI, termasuk semikonduktor dan sensor, serta menyediakan bahan baku penting untuk pembuatan perangkat keras AI. Beberapa negara di Asia telah mengambil langkah serupa dalam meregulasi AI, dengan Tiongkok dianggap sebagai pemerintah yang paling aktif.

Meskipun undang-undang AI secara umum belum berlaku, serangkaian pedoman administratif untuk bidang ini akan mulai berlaku pada tahun 2022, mulai dari proposal algoritmik hingga pedoman tentang deepfake. Deepfake adalah teknologi yang menggunakan AI untuk menciptakan gambar, audio, dan video palsu yang meniru suara dan wajah manusia.

Di Korea Selatan, regulator sedang mempertimbangkan undang-undang AI yang, tidak seperti undang-undang AI di Eropa, didasarkan pada prinsip persetujuan teknologi terlebih dahulu, baru kemudian regulasinya. Sementara itu, Jepang menyerahkan regulasi aktivitas terkait AI kepada perusahaan berdasarkan pedoman pemerintah.

SELATAN


[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/malaysia-co-bo-quy-tac-dao-duc-ai-post760551.html

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Bunga lili air di musim banjir
'Negeri Dongeng' di Da Nang memukau orang, masuk dalam 20 desa terindah di dunia
Musim gugur yang lembut di Hanoi melalui setiap jalan kecil
Angin dingin 'menyentuh jalanan', warga Hanoi saling mengundang untuk saling menyapa di awal musim

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Ungu Tam Coc – Lukisan ajaib di jantung Ninh Binh

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk