Dalam 10 bulan pertama tahun ini, impor batu bara Vietnam mencapai lebih dari 41,3 juta ton. Impor batu bara Vietnam dari semua jenis pada bulan November meningkat tajam volumenya. |
Menurut statistik dari Departemen Umum Bea Cukai, impor batu bara Vietnam dari semua jenis mencapai lebih dari 4,8 juta ton, setara dengan hampir 630 juta USD pada bulan Desember 2023, turun 3,2% dalam volume dan 8,6% dalam nilai dibandingkan bulan sebelumnya.
Akumulasi sepanjang tahun 2023, impor batu bara semua jenis mencapai lebih dari 51,1 juta ton, senilai lebih dari 7,1 miliar USD, peningkatan tajam sebesar 61,4% dalam volume dan 0,7% dalam nilai dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Harga impor rata-rata mencatat penurunan rekor, mencapai 140,2 USD/ton, turun 37,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, Vietnam akan menghabiskan 7,1 miliar USD untuk mengimpor semua jenis batu bara. |
Tren pengalihan aliran pasokan batu bara dari Eropa ke Asia telah meningkat pesat pada tahun 2023, setelah Eropa berhenti membeli akibat sanksi Barat terhadap Rusia. Vietnam pun tak terkecuali dan telah menyebabkan peningkatan volume impor.
Dari segi pasar, Australia merupakan pemasok batu bara terbesar ke Vietnam pada tahun 2023 dengan 19,8 juta ton, senilai lebih dari 3,28 miliar dolar AS, naik 17,6% dalam volume tetapi turun 23,1% dalam harga selama periode yang sama. Menyusul kemudian adalah Indonesia dan Rusia.
Secara khusus, Vietnam secara signifikan meningkatkan impor dari Indonesia dengan harga termurah di antara semua pasar.
Secara spesifik, pada Desember 2023, impor batu bara dari negara Asia Tenggara tersebut mencapai lebih dari 1,9 juta ton dengan nilai lebih dari 179,4 juta USD, meningkat 106,4% dibandingkan Desember 2022.
Dalam 12 bulan pertama, Vietnam menghabiskan hampir 2,1 miliar USD untuk mengimpor 19,2 juta ton batu bara dari Indonesia, naik 49,5% dalam volume dan 8,5% dalam nilai dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Pasar ini menyumbang 37,6% volume dan 28,8% nilai. Harga impor rata-rata mencapai 111 USD/ton, turun 27,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)