Sebaliknya, kedua astronaut tersebut akan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) hingga Februari 2025 dan kembali melalui SpaceX. Ini berarti penerbangan uji coba kedua astronaut tersebut, yang dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, harus diperpanjang menjadi delapan bulan. Keputusan ini diambil setelah beberapa masalah serius ditemukan pada Starliner, termasuk masalah pada pendorong dan kebocoran helium.
Hal ini dipandang sebagai pukulan telak bagi Boeing, menambah kekhawatiran akan keselamatan yang selama ini menghantui perusahaan. Boeing berharap penerbangan berawak pertama Starliner akan membantu menghidupkan kembali program yang bermasalah tersebut setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan biaya yang melonjak. Namun, serangkaian insiden telah memaksa NASA untuk mengambil keputusan sulit ini.
NASA telah mempertimbangkan alternatif, tetapi jumlahnya terbatas. Kapsul SpaceX yang ada di ISS saat ini hanya mampu menampung empat orang dan telah berada di sana sejak Maret, sementara kapsul Soyuz Rusia hanya mampu menampung tiga orang dan dijadwalkan untuk membawa dua kosmonot Rusia. Jadi, Wilmore dan Williams harus menunggu "penerbangan taksi" SpaceX berikutnya.
Meskipun ada keputusan tersebut, NASA tidak menyerah pada Boeing, dan badan tersebut berharap masalah Starliner dapat diperbaiki tepat waktu untuk penerbangan berawak lainnya dalam waktu sekitar satu tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa NASA masih ingin mempertahankan persaingan dalam program kru komersial, untuk memastikan ada banyak pilihan untuk mengangkut astronaut di masa mendatang.
[iklan_2]
Sumber: https://nhandan.vn/nasa-hoan-dua-phi-hanh-gia-tro-lai-trai-dat-do-su-co-tau-vu-tru-starliner-post826649.html
Komentar (0)