
Masakan Italia telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Informasi ini dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada tanggal 10 Desember, tepat sebelum UNESCO membuat pengumuman resmi.
"Kami adalah negara pertama di dunia yang menerima penghargaan ini. Ini adalah pengakuan terhadap bangsa dan identitas kami," katanya. "Bagi orang Italia, kuliner bukan hanya tentang makanan atau kumpulan resep, tetapi juga tentang budaya, tradisi, kerja keras, dan kemakmuran."
Penetapan ini menandai puncak dari kampanye selama tiga tahun yang dipimpin oleh Kementerian Pertanian Italia, yang bertujuan untuk memasukkan seluruh rantai nilai kuliner – mulai dari budidaya, panen, pengolahan hingga penyajian – ke dalam daftar warisan budaya takbenda.
"Memasak di Italia jauh melampaui sekadar kebutuhan nutrisi, menjadi praktik sehari-hari yang mendalam dan berlapis-lapis," tulis Pier Luigi Petrillo, salah satu editor berkas nominasi, dalam proposal yang diajukan ke UNESCO.
Pengakuan ini datang pada saat Italia sedang berjuang untuk memerangi produk-produk "Italia palsu" di pasaran, termasuk pengaduan yang diajukan ke Parlemen Eropa setelah saus carbonara kemasan muncul di rak-rak supermarket. Negara ini juga telah menghadapi masalah selama bertahun-tahun dengan minyak zaitun palsu dan produk-produk yang menggunakan nama "sangat Italia" tetapi sebenarnya tidak diproduksi di sana.




Menurut Menteri Pertanian Francesco Lollobrigida, penetapan UNESCO akan berfungsi sebagai perisai untuk melindungi kuliner Italia dari eksploitasi semacam itu.
"Ini adalah sumber kebanggaan, tetapi juga motivasi untuk terus meningkatkan produk, wilayah, dan seluruh rantai pasokan kami," katanya. Penunjukan ini juga dilihat sebagai alat untuk memerangi mereka yang mengeksploitasi nilai merek "Made in Italy", sekaligus menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekonomi lokal, dan melestarikan tradisi yang baru saja dihormati oleh UNESCO.
Penetapan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO seringkali memberikan prestise yang besar kepada mereka yang terdaftar – mulai dari bangunan bersejarah hingga nilai-nilai tak berwujud seperti seni berenang di kolam panas bumi di Islandia atau peternakan lebah di Slovenia. Kehormatan ini datang dengan tanggung jawab untuk melestarikan kekayaan budaya ini.
Masuk dalam daftar tersebut biasanya memicu lonjakan pariwisata, meskipun Italia sudah menjadi salah satu destinasi paling populer di Eropa dan seringkali terlalu ramai selama musim puncak.
Namun, Perdana Menteri Meloni mengatakan bahwa keputusan UNESCO akan semakin mendorong perekonomian negara.
"Kami mengekspor produk pertanian senilai 70 miliar euro dan merupakan ekonomi terdepan di Eropa dalam hal nilai tambah pertanian," katanya. "Gelar ini akan memberikan dorongan yang menentukan, membantu perekonomian Italia mencapai tonggak sejarah baru."
Sumber: https://baohatinh.vn/nen-am-thuc-dau-tien-tren-the-gioi-duoc-cong-nhan-di-san-unesco-post301041.html






Komentar (0)