Berbicara kepada pers, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengatakan pada 14 November (waktu setempat) bahwa Indonesia akan menjadi tujuan investasi menarik yang tidak boleh dilewatkan oleh investor Asia- Pasifik .
| Batam adalah KEK pertama Indonesia yang terletak di Selat Melaka, jalur laut tersibuk kedua di dunia setelah Selat Hormuz di Teluk Persia. (Sumber: viettonkinconsulting) |
Indonesia telah menegaskan akan menciptakan lingkungan investasi yang menguntungkan melalui kebijakan preferensial dan rencana untuk memperluas lebih banyak Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investor Asia- Pasifik .
"Kami akan membangun lebih banyak KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Investor mana pun yang ingin mendirikan pabrik di KEK tersebut bisa mendapatkan perlakuan khusus, mulai dari pengurangan pajak penghasilan badan hingga perizinan yang lebih mudah. Kami terus berupaya dengan lebih banyak insentif," ujar Bapak Prabowo.
Kami telah membangun sejumlah KEK. Kami akan membangun lebih banyak KEK untuk menarik investor dengan teknologi paling modern, terdepan, dan canggih.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki 24 KEK di seluruh negeri dan beroperasi secara efektif, menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan. Investor asing akan menemukan peluang potensial ketika berinvestasi di Indonesia untuk meningkatkan rantai nilai produksi di berbagai bidang. Bapak Prabowo menekankan bahwa Indonesia bertekad untuk melakukan industrialisasi melalui kebijakan pengembangan hilirisasi, memanfaatkan potensi sumber daya yang beragam dan melimpah.
Untuk mewujudkan tujuannya menjadi salah satu ekonomi global terkemuka, Indonesia telah menetapkan strategi komprehensif. Di dalamnya, investasi langsung asing (FDI) memainkan peran penting dalam membuka potensi Indonesia.
Faktanya, FDI Indonesia mencapai rekor tertinggi sebesar $47 miliar pada tahun 2023. Hingga kuartal pertama tahun 2024, FDI telah mencapai $12,5 miliar. Angka ini 15,5% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan mencakup hampir 51% dari total investasi asing dan domestik.
Menurut David Sumual, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), Korea Selatan berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia dan dapat menyamai Tiongkok dan Jepang dalam jangka panjang. Investasi Korea Selatan cukup terdiversifikasi karena tidak hanya disalurkan ke ekosistem kendaraan listrik – fokus utama pemerintah Indonesia – tetapi juga ke sektor manufaktur lainnya.
Singapura dan China menjadi investor terbesar di Indonesia pada semester pertama tahun ini dengan modal masing-masing 8,9 miliar USD dan 7,7 miliar USD.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nen-kinh-te-lon-nhat-asean-chia-se-bi-quyet-thu-at-nha-dau-tu-nuoc-ngoai-293950.html






Komentar (0)